Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Kutip Kalimat Jokowi Saat Debat Capres, Soal Pilih Pemimpin dan Luas Lahan Prabowo

Kamis, 8 Februari 2024 19:01 WIB

Foto kombinasi (dari kiri) Calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo menyapa awak media saat tiba di lokasi menghadiri Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Januari 2024. Para capres tiba bersama pasangan dan bahkan mengajak anak mereka. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Sesi terakhir debat kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah memicu perdebatan yang intens, terutama seputar pandangan dua kandidat utama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terhadap Prabowo Subianto.

Pada sesi terakhir debat capres Pemilu 2024 yang berlangsung pada Ahad 4 Februari lalu, kedua calon presiden, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, memperlihatkan sikap dan gagasan mereka dengan merujuk pada kalimat-kalimat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam debat Pilpres sebelumnya.

Ganjar Pranowo: Mengulang Pesan Jokowi soal HAM dan Kepemimpinan

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, memulai pernyataan penutupnya dengan mengulang pesan yang disampaikan oleh Jokowi lima tahun lalu dalam debat Pilpres 2019.

Dia menyatakan kesepakatannya dengan Jokowi mengenai pentingnya tidak memilih calon pemimpin yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), memiliki sifat otoriter, dan memiliki rekam jejak korupsi yang buruk.

Advertising
Advertising

"Lima tahun yang lalu dalam debat capres 2019, saya tim kampanye Joko Widodo, beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, dan yang punya rekam jejak pelanggar HAM," ujar Ganjar.

Dengan mengulang pesan tersebut, Ganjar menekankan pentingnya prinsip-prinsip tersebut sebagai pegangan rakyat dalam memilih pemimpin pada Pilpres 2024. Dia juga menekankan bahwa pemimpin yang dipilih harus konsisten, visioner, mampu mendengarkan rakyat, serta memiliki sifat negarawan dan reformis.

Ganjar juga menyinggung tentang pentingnya menjaga demokrasi dan melawan politik dinasti serta korupsi, kolusi, dan nepotisme yang dapat mengganggu proses politik demokratis di Indonesia.

Anies Baswedan: Membahas Kepemilikan Lahan Prabowo dengan Kalimat Jokowi

Sementara itu, Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, juga mengutip pernyataan Jokowi dalam debat Pilpres 2019. Anies membahas mengenai kepemilikan lahan yang dimiliki oleh calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.

"Tidak ada yang perlu dirahasiakan, Bapak Presiden (Jokowi) menyampaikan Bapak punya lahan lebih dari 340.000 hektar sementara TNI kita, prajurit kita lebih dari separuh tidak punya rumah dinas," ujar Anies

Dengan mengutip pernyataan Jokowi, Anies menekankan pentingnya mengatasi ketimpangan dalam kepemilikan aset yang dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, terutama prajurit TNI.

Anies menegaskan bahwa ketidaksetaraan ini perlu diperbaiki dan tidak boleh ditutup-tutupi. Dia berjanji untuk menaikkan gaji prajurit TNI setiap tahun dan membangun rumah dinas bagi mereka jika terpilih sebagai presiden pada 2024.

Pilihan Editor: Mahasiswa ANU Keluarkan Maklumat Canberra Kritik Jokowi Soal Netralitas di Pemilu 2024

Berita terkait

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

1 jam lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

2 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

2 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

4 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

4 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

5 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

6 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

6 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya