Alasan Partai Pengusung Prabowo Utamakan Pemenangan Pileg

Reporter

Tempo.co

Selasa, 13 November 2018 07:04 WIB

Bakal calon presiden Prabowo Subianto (keempat kiri), bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno (keempat kanan), Presiden PKS Sohibul Iman (ketiga kiri), Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon (kedua kiri), Ketua DPP PAN Yandri Susanto (ketiga kanan), dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (kedua kanan) berfoto bersama sembari berjabat tangan saat memberikan keterangan pers mengenai pandangan kondisi perekonomian bangsa saat ini di Rumah Kertanegara, Jakarta, 7 September 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga dari empat partai pengusung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, secara terbuka menyatakan akan berfokus memenangi pemilihan legislatif dibanding pemilihan presiden. Langkah tersebut diambil karena dua pemilihan raya yang akan berlangsung bersamaan itu menyebabkan partai yang tak mengusung kader sendiri sebagai calon presiden atau wakil presiden bakal kesulitan mendapat efek elektoral.

Baca: Antara Pileg dan Pilpres 2019, Ibas: Demokrat First

Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, mengatakan partainya menerapkan strategi berbeda untuk menghadapi pemilihan mendatang. Menurut dia, efek elektoral pilpres atau biasa disebut coattail effect hanya akan dirasakan oleh Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengusung kadernya sebagai calon presiden maupun wakil presiden. “Karena itu, kami Demokrat first. Kami juga berharap Demokrat tetap ada di parlemen,” ujar dia, Ahad, 11 November 2018.

Selain karena pileg dan pilpres yang dilakukan secara serentak, naiknya ambang batas parlemen pada pemilihan mendatang juga menjadi persoalan tersendiri. Pada pemilu tahun depan, ambang batas parlemen naik menjadi empat persen dari sebelumnya 3,5 persen. Edhie Baskoro—akrab dipanggil Ibas—menilai strategi pemenangan pileg partainya bakal menyasar akar rumput di daerah dan tak lagi berusaha menyasar pemilih Prabowo Subianto.

Selama sisa waktu lima bulan kampanye pileg dan pilpres, sejumlah survei menunjukkan banyak partai yang berpotensi tergeser dari parlemen. Bahkan sejumlah partai lawas, seperti Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, NasDem, Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Baca: Caleg PAN Tak Dukung Prabowo, Sandiaga: Caleg Partai Lain Dukung

Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, juga mengakui ada kekhawatiran partainya tak memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Karena itu strategi kampanye para calon legislator yang diusung PAN juga tak bisa lagi mengandalkan nama Prabowo. Persoalan lebih runyam ketika sejumlah pemilih PAN di daerah justru menginginkan Joko Widodo sebagai presiden. “Jadi caleg kami di daerah pada enggak mau mengkampanyekan Prabowo karena bertentangan dengan pilihan konstituen,” kata dia.

Advertising
Advertising

Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alynuddin, mengakui pileg 2019 secara teori bakal lebih berat ketimbang sebelumnya. Namun PKS tetap akan mengerahkan mesin partai untuk memenangkan Prabowo. “Bekerja tetap fifty-fifty. Kami orang-orang yang menghargai komitmen,” ujar dia.

Baca: AHY Klaim Demokrat Tak Bergantung Efek Ekor Jas dari Prabowo

Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan akan menjalankan strategi penguatan suara calon anggota legislatif sekaligus mendukung perolehan suara calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Begitu pula dengan NasDem. “Kami mengutamakan pemenangan di pileg dan pilpres. Mesin partai di dua pemilihan ini tetap berjalan,” kata Sekretaris Jenderal NasDem, Johnny Plate.

INDRI MAULIDAR | BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

11 menit lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan, Apa Tujuannya?

19 menit lalu

Apindo Usul Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan, Apa Tujuannya?

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan supaya Prabowo membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan. Apa tujuannya?

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

9 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

12 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

12 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

13 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

19 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

20 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

20 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya