TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat musik Denny Sakrie menilai pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani, sudah mencoreng nama Indonesia lantaran tanpa izin menggubah lagu Genjer-genjer dan We Will Rock You untuk kepentingan kampanye pemilu bagi calon presiden Prabowo Subianto.
"Andai sudah minta izin, itu baru sah," kata Denny saat dihubungi Tempo, Sabtu malam, 28 Juni 2014. "Kalau sudah izin, berarti tidak plagiat."
Pengarang lagu We Will Rock You, Brian May, dalam akun Twitter-nya @DrBrianMay mengatakan Dhani belum meminta izin untuk menggubah karangannya. "Of course this is completely unauthorised by us (Tentu saja, penggubahan itu tanpa seizin kami)," cuitnya.
Denny menduga Ahmad Dhani juga tak membayar royalti kepada ahli waris Muhammad Arief, pengarang Genjer-genjer. "Harusnya musisi sekelas dia memiliki etika dengan mencantumkan kredit bagi pengarang lagu," katanya.
Lagu Genjer-genjer telah mendapat stigmatisasi dari rezim Orde Baru. Saat terjadi krisis politik di era Sukarno, Genjer-genjer diklaim dinyanyikan anggota Gerakan Wanita Indonesia yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia saat menyiksa para jenderal. "Padahal liriknya tak menyinggung PKI sedikit pun," kata Denny.
Sebelumnya, pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Ade Armando, menilai pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani, melakukan blunder dengan menggubah Genjer-genjer menjadi lagu dukungan untuk Prabowo. Lagu ciptaan Muhammad Arief itu memang bukan milik komunis, kata dia, tapi stigmatisasi Genjer-genjer sudah identik dengan komunisme.
"Ahmad Dhani seperti menampar muka Gerindra," kata Ade saat dihubungi, Sabtu malam, 28 Juni 2014. "Seakan Ahmad Dhani ingin mencitrakan dirinya bagian komunisme." Ahmad Dhani ramai diberitakan menciptakan lagu berjudulOjo Kuwi yang nadanya mirip dengan Genjer-genjer. Video lagu berdurasi 1 menit 16 detik tersebut diunggah ke YouTube.
Lagu Ojo Kuwi yang berarti Jangan Itu berisi tiga baris lirik dalam bahasa Jawa. Baris pertama yakni ojo kuwi. Kedua,kuwi ngono ora biso rumongso, yang artinya "yang itu tidak tahu diri". Terakhir, kuwi ngono rumongso biso, yang bermakna "yang itu hanya merasa bisa".
Pada akhir lagu itu, Ahmad Dani menyeru pendengar untuk memilih Prabowo dalam pemilihan presiden 2014. "Coblos nomor satu," kata Dhani.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita lainnya:
Scolari Tak Sabar Brasil Tampil Terlampau Lembek
Menyambut Dua Abad Letusan Gunung Tambora
Jokowi Janji Bakal Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM