TEMPO.CO, Jakarta -- Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Mohamad Suleman Hidayat menghadiri Dialog Kadin dengan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Djakarta Theatre, Jakarta, Jumat, 20 Juni 2014. Usai dialog, Hidayat menyampaikan penilaian yang sangat berbeda atas kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Pembicara terakhir (pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla) lebih membumi karena menggunakan ilustrasi dari bisnis yang pernah dilakukannya. Pembicara pertama bicara secara makro dan konseptual baik," kata Hidayat, ketika ditemui usai acara. (Baca juga: Prabowo Ingin Hapus Separuh Subsidi dalam 3 Tahun)
Hidayat memuji paparan pasangan Jokowi dan JK yang menurutnya komprehensif, tak sekadar bicara konsep. Saat ditanya mengenai masalah pembangunan infrastruktur dan konektivitas, Jokowi mencontohkan biaya pengiriman kargo dari Jakarta ke Papua yang lebih mahal ketimbang Jakarta ke Eropa. Kondisi ini, menurut Jokowi, menunjukkan ada masalah dalam sistem logistik di Indonesia.
Menanggapi pertanyaan yang sama, calon wakil presiden nomor urut satu, Hatta Rajasa, menjelaskan masih tingginya biaya logistik yang mencapai 14,08 persen dari biaya produksi. Hatta menargetkan biaya logistik bisa ditekan menjadi 10 persen dari biaya produksi sebelum 2017.
Meski memiliki pendekatan berbeda, Hidayat mengatakan kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden berpihak kepada dunia usaha. (Lihat: JK Tak Mau Teken Kontrak Politik Kadin)
"Dua-duanya pro-bisnis," kata Hidayat.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita utama
Pembangunan Infrastruktur Mandek, JK Sindir Hatta
Prabowo: Pemerintah Jangan Intervensi Dunia Usaha
Ketua KPU: Pilpres 2014 Bisa Satu Putaran
Pembangunan Infrastruktur Mandek, JK Sindir Hatta