TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengusaha menilai calon presiden Joko Widodo sebagai sosok yang paham dengan dunia usaha. Salah satu visi ekonominya untuk mengembangkan sumber daya manusia juga dinilai bakal secara tak langsung menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang tangguh.
“Beliau adalah entrepreneur, sudah merasakan suka-duka pada saat menjadi pengusaha. Dia paham pengusaha,” ujar musikus dan pengusaha, Setiawan Djody, ketika ditemui seusai pemaparan platform ekonomi calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Pacific Place, Rabu, 4 Juni 2014. (Baca: Visi Pertanian Capres Jangan Cuma Hebat di Konsep)
Perubahan mental dari sistem pendidikan yang ingin diubah Jokowi juga membuat Sofjan Wanandi terkesan. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia ini menilai perubahan sikap ini yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia. “Masyarakat harus punya mental yang kuat agar punya jiwa bersaing dengan bangsa lain,” tuturnya.
Begitu pun terkait dengan program Jokowi yang hendak mempermudah urusan birokrasi. Hal itu dinilainya akan mempermudah para pengusaha mendapatkan perizinan. “Jokowi adalah sosok yang pantas untuk para pengusaha,” ujarnya. (Baca: Dukung Jokowi-JK, Soetrisno Bachir Siap Kucurkan Dana)
Sementara itu, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Anwar Nasution menilai Jokowi merupakan sosok pengusaha yang mandiri karena tidak pernah minta bantuan orang lain. “Jokowi sudah bisa mengirim barangnya ke luar negeri,” katanya.
Ihwal apa yang disampakan Jokowi dalam visi-misi ekonominya, Anwar mengatakan baru sejumlah aspek kecil yang dibahas. “Itulah gunanya orang-orang yang ahli dan dekat dengan dia, karena dia bukan ekonom,” kata Anwar.
Seperti diketahui, pada malam ini, Kelompok Pendukung Jokowi-JK (KPP Jokowi-JK) mengadakan acara pemaparan platform ekonomi Jokowi-JK yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai arah kebijakan ekonomi pemerintahan dari Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Dalam dokumen visi-misi yang sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum beberapa waktu lalu, calon presiden Joko Widodo punya visi menurunkan tingkat kemiskinan menjadi 5-6 persen pada 2019. Adapun calon presiden Prabowo Subianto menginginkan pendapatan per kapita naik menjadi Rp 60 juta dari tahun lalu yang hanya Rp 36,5 juta.
HERMAWAN SETYANTO
Berita terpopuler:
Rekening Dana Kampanye Jokowi Hanya Tiga
SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk
10 Langkah Menjaga Ginjal Tetap Sehat
Gelar 'Revolusi Wangi' Trio Lestari tanpa Jokowi