TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerakan Indonesia Raya memastikan koalisi yang sedang dibangun oleh Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa akan membagi kursi bersama mitra koalisi. Hanya, syarat pembagian kursi akan diatur secara ketat dengan tetap mempertimbangkan hak prerogatif presiden.
"Syarat utamanya adalah kompetensi," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di rumah Aburizal Bakrie, Jalan Mangun Sarkoro, Jakarta Pusat, Senin, 19 Mei 2014. Selain itu, Muzani menegaskan presiden terpilih memiliki hak untuk menentukan siapa menteri yang akan dipilih. (Baca: Golkar Gabung, Gerindra Bagi-bagi Tugas)
Muzani menjelaskan koalisi yang dibangun tak bisa menghindar dari power sharing atau pembagian kekuasaan. Implementasi dari sistem ini adalah adanya pembagian kursi untuk partai pengusung koalisi. Dia tak ingin munafik dengan mengatakan tak ada bagi-bagi kursi menteri tapi nyatanya malah ada. "Itu konsekuensi dalam politik di belahan dunia mana pun," katanya. (Baca: Prabowo Bujuk Mahfud Jadi Ketua Tim Pemenangan)
Hanya, Muzani mengatakan, belum ada pembicaraan mengenai berapa kursi yang akan diperoleh setiap partai. Menurut dia, partai pengusung baru membicarakan bagaimana mekanisme dan teknis pendaftaran calon presiden. Menurut Muzani, Partai Gerindra belum membicarakan mengenai hal strategis koalisi, termasuk tim kampanye dan pendanaan. "Nanti kami akan duduk bersama," katanya. (Baca: Pembagian Biaya Kampanye, Prabowo 60-Hatta 40)
Sebelumnya Prabowo Subianto menjanjikan satu posisi strategis untuk Aburizal Bakrie. Prabowo beralasan pengalaman Aburizal sebagai pengusaha, pemimpin organisasi pengusaha, dan menteri diperlukan dalam pemerintahan. Namun Prabowo belum memutuskan apa jabatan yang bakal dipegang Aburizal.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler:
Kampanye Prabowo di Medsos Lebih Rapi dari Jokowi
Deklarasi di Rumah Sukarno, Pilihan Prabowo Aneh
Panglima TNI: Indonesia Tak Butuh Kapal Induk