Hanafi Rais Klaim Rp 500 Juta Itu untuk Tim Sukses  

image-gnews
Putra Amien Rais, Hanafi Rais di sela-sela kongres Partai Amanat Nasional III, di Batam, Kepulauan Riau, Jum'at (8/1). Hanafi siap menjadi sekjen jika kandidat Dradjad Wibowo terpilih menjadi ketua umum PAN periode 2010-2014. TEMPO/Imam Sukamto
Putra Amien Rais, Hanafi Rais di sela-sela kongres Partai Amanat Nasional III, di Batam, Kepulauan Riau, Jum'at (8/1). Hanafi siap menjadi sekjen jika kandidat Dradjad Wibowo terpilih menjadi ketua umum PAN periode 2010-2014. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengakuan calon anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN), Ahmad Hanafi Rais, ihwal asal usul duit Rp 500 juta kepada Badan pengawas Pemilu DIY belum memuaskan Panitia Pengawas Pemilu Gunungkidul.

Putra pendiri PAN, Amien Rais, tersebut sebelumnya kepada Bawaslu menjelaskan bahwa duit berbentuk pecahan Rp 5.000 dan Rp 100.00 itu merupakan dana cadangan yang disiapkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN untuk membiayai tim sukses bayangan di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

"Duitnya sengaja dipecah jadi recehan agar tak berbenturan dengan aturan KPU soal batas honor relawan tak boleh lebih dari Rp 35 ribu," kata Hanafi kepada Tempo, Rabu, 16 April 2014.

Panwaslu Gunungkidul tak mau berhenti begitu saja atas pengakuan Hanafi. Staf Divisi Pengawasan Panwaslu Gunungkidul, Budi Haryanto, menuturkan pihaknya telah menemukan bukti baru jika uang yang dikirim tiga kurir asal Surabaya itu diserahterimakan atas nama Tutik M. Widya.

Nama itu tercatat dalam sebuah bukti penerimaan yang ikut disita bersama uang tersebut pada pekan lalu. (Baca: Polisi: Uang Rp 500 Juta Milik Lembaga Konsultan Politik)

Tutik diduga tangan kanan Hanafi. "Dia tandem Hanafi dalam kampanye PAN di Gunungkidul," kata Budi. Selain tercatat sebagai anggota DPRD DIY, Tutik juga kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DIY dengan daerah pemilihan Gunungkidul.

Rabu, 16 April 2014, Tutik diperiksa bersama relawan yang tercatat sebagai penerima uang itu. Pemeriksaan keduanya, menurut Budi, dilakukan terpisah. Tutik di Bawaslu DIY, sedangkan empat relawan yang disebut sebagai penerima diperiksa di kantor Panwaslu Gunungkidul.

"Untuk relawan yang tercatat menerima duit itu totalnya 50 orang. Tapi kami periksa bertahap untuk mencocokkan dengan keterangan Hanafi," Budi menambahkan. Tutik sendiri belum bisa dikonfirmasi atas penyebutan dirinya sebagai penerima dana yang disebut berasal dari DPP PAN itu.

Pengakuan Hanafi dan juga pengusaha percetakan asal Surabaya, Eko Satria Hermawan--selaku bos tiga kurir pengirim uang setengah miliar rupiah--kepada Bawaslu DIY, Selasa lalu, membuat Panwaslu Gunungkidul membatalkan pengiriman tim ke Surabaya. Dugaan sebuah konsultan politik atas nama Pusat Demokrasi dan HAM di Surabaya sebagai pemilik uang itu akhirnya terjawab. "Eko mengelola uang dari DPP PAN itu lewat perusahaan miliknya sendiri, CV Lokalindo, bukan Pusdemham seperti pengakuan awal," kata Budi.

Sedangkan Hanafi mengaku, dari komunikasi dengan Eko, duit dari DPP PAN itu selama ini memang tidak diperbolehkan diketahui keberadaannya oleh para caleg ataupun pengurus partai di daerah. "Alasan DPP tidak memberitahukan soal uang itu, agar antar-caleg tidak menaruh curiga dan iri, siapa yang dianakemaskan, siapa yang tidak oleh pusat," kata Hanafi.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Hanafi, uang itu di luar sepengetahuan caleg dan pengurus daerah karena disiapkan untuk saksi dan relawan yang dibentuk sendiri oleh pusat untuk penguatan suara di daerah.

Hanafi mengaku kecewa kasus duit ini kian menjadi bola panas dan kian menyudutkan pihaknya, meski pemungutan suara telah usai. Hanafi menduga Panwaslu Gunungkidul tak transparan, sehingga isu tersebut menjadikan lawan politik partainya dengan mudah memprovokasi opini masyarakat.

Bahkan, Hanafi percaya, dalam temuan duit itu, tak hanya atribut PAN, ada juga atribut caleg dari partai lain yang ditemukan tapi tidak diungkap. "Ini mengarah ke pembunuhan karakter saya, seolah-olah terlibat politik uang. Kami pertimbangkan langkah hukum soal ini," ujarnya.

Ketua Panwaslu Gunungkidul Buchori Ichsan membantah tudingan Hanafi bahwa pihaknya tak transparan. "Tugas kami, klarifikasi dugaaan soal money politics atas temuan uang itu, sesuai dengan atribut yang ikut ditemukan dan yang menyertainya," katanya.

Soal tudingan adanya atribut lain selain milik Hanafi dan caleg PAN, Buchori menyatakan tak ada. Sebab, ia bersama polisi menjadi pihak pertama yang membongkar temuan uang itu. "Kalau ada partai lain disebut, itu ada dalam formulir survei. Tapi untuk atribut hanya itu (Hanafi dan PAN)," tuturnya.



PRIBADI WICAKSONO


Terpopuler:
Wanita Italia Koma di Bali, Napoli Galang Dana
Belanda Bantu PT PAL Produksi Kapal Perusak Rudal
Kasus Murid TK JIS, Korban Baru Versi Komnas Anak  



Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio saat pengenalan kader baru PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa, 12 September 2023. Tiga mantan kader PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Idris Ahmad, dan Jovin Kurniawan bergabung ke PAN. TEMPO/M Taufan Rengganis
PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?


Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

6 hari lalu

Suasana berlangsungnya sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 29 April 2024. MK menggelar sidang perdana PHPU Pileg 2024 yang dibagi menjadi tiga panel Majelis Hakim yang terdiri atas tiga orang Hakim Konstitusi dengan agenda pemeriksaan pendahuluan. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.


Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

9 hari lalu

Bakal calon presiden Prabowo Subianto (kelima kiri) dan bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka (kelima kiri) bergandengan tangan dengan sejumlah ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (kiri ke kanan) Ketua Umum Partai Prima Agus Jabo Priyono, Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep saat deklarasi sebagai capres dan cawapres sebelum melakukan pendaftaran menuju Gedung KPU di Indonesia Arena, Jakarta, Rabu 25 Oktober 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wpa/tom.
Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?


Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

14 hari lalu

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) berswafoto dengan warga saat meninjau pembangunan jembatan Otista, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat 21 Juli 2023. Kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat di Kota Bogor tersebut dilakukan untuk meninjau pembangunan yang menggunakan anggaran berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...


Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

14 hari lalu

Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketua Umum PAN saat mendampingi Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, di Konferensi Pers acara Buka Puasa Bersama DPP PAN dan Konferensi Pers yang berlokasi di Kantor DPP PAN, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.


Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

26 hari lalu

Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani. Foto: Istimewa
Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.


Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.


Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Sejumlah peserta kirab membawa bendera partai politik saat acara Kirab Pemilu 2024 di Kabupaten Bogor Jawa Barat, Senin 13 November 2023. Kirab yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor tersebut sebagai sarana sosialisasi Pemilu damai dan edukasi serta mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kontestasi demokrasi Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?


Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Presiden Joko Widodo makan siang bersama calon presiden Ganjar Pranowo (kiri), Anies Baswedan (kanan), dan Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin 30 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.


Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

17 Agustus 2023

Pengunjung berfoto di dekat patung Soekarno di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, di Jakarta, 17 Agustus 2015. Rumah yang pernah menjadi kediaman Laksamana Muda Maeda ini adalah tempat naskah proklamasi dirumuskan dan ditandatangani oleh Soekarno sebelum dibacakan 70 tahun lalu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.