TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat belum memastikan merapat ke gerbong koalisi pengusung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Belum ada keputusan untuk merapat," kata Ketua Dewan Pembina Demokrat E.E. Mangindaan kepada Tempo di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis, 24 Juli 2014.
Meski begitu, Mangindaan mengatakan partainya akan ikut mendukung dan menyukseskan pemerintahan Jokowi-JK hingga lima tahun ke depan. "Siapa yang menang harus kami dukung," ujar Menteri Perhubungan ini.
Dukungan untuk pemerintahan Jokowi-JK ini, tutur dia, tak perlu didahului oleh restu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. "Tidak perlu diinstruksikan," kata Mangindaan. (Baca: Elit: Sikap SBY Agar Demokrat Merapat ke Jokowi-JK)
Sebabnya, ujar dia, Demokrat telah berketetapan untuk mendukung pemimpin baru yang telah terpilih melalui mekanisme demokrasi berdasarkan konstitusi. (Baca: Jokowi Terpilih, Demokrat Bersikap Setelah MK)
Sebelumnya, Demokrat ikut bergabung dalam koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun hasil rekapitulasi perolehan suara pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum adalah Jokowi-JK menang atas Prabowo-Hatta. Adapun sejak 2004 Demokrat merupakan partai yang mendukung pemerintahan.
PRIHANDOKO
Terpopuler
Pakar TI: Tidak Ada Hacker yang Gelembungkan Suara
Remaja Salatiga Ungguli Insinyur Oxford Bikin Jet Engine Bracket
Pulang Berlibur, Hotasi Nababan Dieksekusi
Ahok Lebih Pilih Dian Sastro Jadi Wagub
Berita terkait
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaSurvei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil
7 Oktober 2021
Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol
Baca SelengkapnyaMengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih
19 Maret 2018
Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu
12 Maret 2018
Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaAHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru
12 Maret 2018
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.
Baca SelengkapnyaPengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi
12 Maret 2018
Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaKala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah
12 Maret 2018
Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya