TEMPO.CO, Jakarta - Saksi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menolak hasil rekapitulasi pemilu presiden Provinsi Bali. Menurut saksi, masih banyak sengketa yang belum dituntaskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Tolong dicatat, saksi nomor 1 tolak hasil rekapitulasi Provinsi Bali," kata Rambe Kamarul Zaman, ketua tim saksi Prabowo-Hatta, dalam rapat pleno di gedung KPU, Senin, 21 Juli 2014. Penolakan itu dilakukan, karena tim Prahara menganggap, sejumlah sengketa pemilihan presiden masih belum ditindaklanjuti oleh pengawas pemilu dan KPU Bali.
Rambe mencontohkan, Tempat Pemungutan Suara (TPS) 2 dan 3 Desa Melinggih, Kecamatan Payungan, Kabupaten Gianyar, jumlah surat suara tidak sah masing-masing 59 dan 33 suara, dan perolehan Prabowo-Hatta adalah nol. "Patut diduga ada upaya menyatakan suara pasangan Prabowo-Hatta menjadi suara tidak sah," tulis saksi Prabowo-Hatta untuk Provinsi Bali, I Made Loster, dalam lembaran KPU.
Lalu di TPS 3 Desa Marga, TPS 4 dan 7 Desa Sudimara, serta TPS 5 Desa Gubug diduga terdapat praktek serupa, yakni suara Prabowo-Hatta disulap menjadi suara tidak sah. Di Kabupaten Buleleng, diduga terdapat pengerahan pegawai negeri sipil (PNS) untuk memilih pasangan nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. (Baca juga: Hatta Rajasa Kalah, PAN Mau Oposisi atau Koalisi?)
Beberapa kasus ini, kata Rambe, dianggap telah selesai di tingkat bawah oleh KPU dan Bawaslu. Padahal bagi saksi Prabowo-Hatta, kasus ini belum selesai.
Mengenai tudingan ini, Ketua KPU Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi membantah KPU dan Bawaslu tak menuntaskan kasus-kasus di atas. "Semua sudah clear di tingkat desa. Sudah diklafirikasi dan tidak ada bukti," katanya. Sehingga gugatan tim Prabowo-Hatta tidak berlandaskan hukum. Anggota Bawaslu Bali, Widi Wardhana, mengamini pernyataan Kade. Semua kasus tersebut sudah diselesaikan di tingkat bawah.
Sebelumnya, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang telak atas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Provinsi Bali. Total jumlah suara yang diraup adalah 1,5 juta jiwa. "Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 614.241, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla 1.535.110," ujar salah seorang anggota KPU Bali yang membacakan hasil rekapitulasi di depan ruang rapat pleno. Jumlah partisipasi pemilih di Bali mencapai 72,43 persen atau total 2.149.351. (Baca: SBY: Mengakui Kekalahan Itu Mulia)
FEBRIANA FIRDAUS
Berita lainnya
Putus Sengketa Pilpres, MK Diminta Independen
Jika Tak Puas, Ibas Sarankan Prabowo ke MK
Relawan Jokowi-JK Subang Emoh Geruduk KPU
JK: Prabowo Kalah karena Gol Bunuh Diri
Tim Prabowo Jateng Tak Kerahkan Massa ke Jakarta
Tim Prabowo: Kinerja Penyelenggara Pemilu Buruk
Mahfud: Kami Tunggu Pengumuman KPU
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
11 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
21 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
29 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
30 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
31 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
31 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
34 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
40 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
40 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
46 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya