Ketua Dewan Pembina dan calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan) menjawab pertanyaan awak media bersama Ketua Umum yang juga calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie usai melakukan pertemuan di kediaman Aburizal Bakrie di Jl. Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai reaksi ditunjukkan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie saat menonton siaran langsung deklarasi calon presiden Prabowo Subianto di layar kaca rumahnya, Jalan Mangun Sarkoro, Jakarta pusat, Senin, 19 Mei 2014.
Ia terlihat bertepuk tangan mendengarkan pidato sekretaris jenderalnya, Idrus Marham, di televisi berlayar 60 inci tersebut. Sesekali mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu berkomentar. "Ini bagus," katanya memuji Idrus.
Nonton bareng deklarasi Prabowo-Hatta, Aburizal didampingi sejumlah petinggi partainya. Mereka di antaranya Bendahara Umum Golkar Setya Novanto, Ketua DPP Golkar Rully Chairul Azwar, Mahyudin, serta Ade Komaruddin. Terdapat pula Ketua Golkar Sumatera Utara Ajib Shah, Ketua Golkar Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim, dan Ketua Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali.
Saat Idrus sedang berpidato, Ical--sapaan Aburizal--sempat berbisik kepada Ajib tentang bagaimana reaksi Prabowo lantaran dirinya tak hadir. "Nanti disangkanya sombong," ucapnya berbisik.
Namun raut wajah Ical kembali dipenuhi senyum saat Prabowo berpidato. Prabowo menyebut Ical sebagai king maker. Ia juga menyatakan Ical sengaja tidak hadir dalam acara tersebut lantaran dirinya yang meminta. "Jangan, saya bilang nanti saya yang ke situ (ke rumah Ical)," ujar Prabowo.
Saking senangnya, Ical kembali mengulang pernyataan Prabowo saat Rusli Habibie, Ketua Golkar Gorontalo, mendatanginya. "Dia bilang Golkar partai besar," ucapnya sambil tertawa renyah.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
