Gandeng Pemilik Media, Jokowi-Prabowo Duel di TV  

Reporter

Rabu, 14 Mei 2014 08:55 WIB

Cagub - Cawagub Sumut Effendi Simbolon (kanan) - Jumiran Abdi (ESJA) bersama juru kampanye nasional Jokowi (tengah), mengacungkan tangannya pada Kampanye terbuka, di Lapangan Merdeka Medan, Sumut, Minggu (3/3). ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia Ade Armando menilai langkah koalisi PDI Perjuangan dengan Partai NasDem dan Partai Golkar bisa menguntungkan Jokowi untuk meningkatkan elektabilitasnya melalui media televisi. Seperti diketahui, Ketua Partai Nasdem Surya Paloh adalah pemilik Metro TV dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie adalah pemilik TV One dan Antv.

"Koalisi ini penting dan menguntungkan untuk Jokowi karena dibandingkan dengan calon presiden lainnya, misalnya Prabowo Subianto, Jokowi kurang berkampanye di televisi," kata Ade ketika dihubungi Tempo, Selasa, 14 Mei 2014. Ade menilai afiliasi politik dengan partai pemilik media televisi harus dimanfaatkan Jokowi untuk berkampanye dengan maksimal. Dengan cara ini, Jokowi, kata dia, bisa menandingi gencarnya pencitraan Prabowo melalui tayangan iklan di televisi. Apalagi Partai Hanura yang didukung bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo mendukung pencalonan Prabowo.

Ade menjelaskan pengaruh media televisi yang ditonton 90 persen masyarakat Indonesia itu cukup besar terhadap persepsi publik. Namun, berkaca pada pemilihan umum legislatif kemarin, Ade menilai model kampanye di televisi yang berlebihan membuat publik muak. Ia mencontohkan model kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Partai Hanura, Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo.

"Model kampanye yang terlalu berlebihan tak akan membuat publik simpati sehingga harus dikemas dengan baik isinya, "ujar Ade. Ia mencontohkan model kampanye di televisi oleh Prabowo Subianto dikemas dengan substansi yang apik. Akibatnya, elektabilitas calon presiden partai berlambang garuda itu pun naik karena iklan kampanye itu. Hal serupa, kata Ade, harus dimanfaatkan Jokowi untuk mendulang simpati publik dalam pemilihan umum presiden nanti.

Data dari Komisi Penyiaran Indonesia pada periode kampanye pemilu legislatif lalu, beberapa partai menggunakan slot kampanye dalam jumlah yang besar di televisi. PDI Perjuangan beriklan sebanyak 91 kali, Partai Golkar 129 kali, Partai Demokrat 221 kali dan Partai Gerindra 40 kali.

NURUL MAHMUDAH







Baca juga:
Acara Es Krim Bermasalah, Tak Ada Izin Kepolisian

Taman Bungkul Rusak, Unilever Akui Salah Estimasi


Terpopuler
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi

Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi

Jadwal Pemadaman Listrik Jakarta Hari Ini







Advertising
Advertising

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

5 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

5 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

7 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

8 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

9 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

9 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

9 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

11 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

11 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

12 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya