Ketika Koruptor Bicara Soal Calon Presiden

Reporter

Sabtu, 12 April 2014 19:22 WIB

Gayus Tambunan usai mencoblos di TPS Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat (9/4). Sejumlah narapidana kasus korupsi antusias untuk ikut mencoblos pada Pemilu Legislatif yang dilaksanakan didalam Lapas. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Sejumlah koruptor penghuni Penjara Sukamiskin, Bandung, mengungkapkan kesan mereka mengenai para calon presiden yang kini malang melintang disorot media, seperti Joko "Jokowi" Widodo, Prabowo, dan Aburizal "Ical" Bakrie, Rabu, 9 April 2014. Berikut ungkapan beberapa di antara mereka.

Terpidana 7 tahun penjara kasus korupsi perpajakan, Gayus Tambunan, mengungkapkan ketakjubannya ihwal dukungan publik terhadap calon PDI Perjuangan, Joko Widodo. "Kalau (lihat dukungan) Jokowi sudah nggak ketahan, nggak terbendung," ujarnya di penjara Sukamiskin, Bandung, Rabu, 9 April 2014.

Namun begitu, Gayus nampak malu-malu mengutarakan dukungan pribadinya atas salah satu calon presiden. "Aku ikut arus sajalah," ucapnya.

Terpidana korupsi duit upah pungut Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), eks Bupati Subang Eep Hidayat, mengaku memihak calon presiden sipil dan bukannya eks militer berpangkat jenderal. "Saya kapok. Dua kali presiden-nya jenderal (Suharto dan Susilo Bambang Yudhoyono) saya dirugikan. Saya ingin berjuang buat presiden sipil, bukan bekas jenderal," ujarnya. (Baca: Nazaruddin: Caleg yang Ngaku Baik, Banyak Bohongnya)

Koruptor dana Wisma Atlet, M. Nazaruddin, punya pendapat berbeda. Ia emoh menyebut saat ditanya tanggapan tentang para capres. Yang mesti dicari, kata dia, pemimpin yang baik dan jujur. "Jangan pemimpin yang pura-pura baik, makin dia banyak mengaku baik, makin banyak bohongnya. Nanti malah ngerampok uang rakyat lebih banyak lagi," ujarnya.

Begitu pun terpidana korupsi duit APBD, eks Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin, soal pencalonan Jokowi, Prabowo, dan Ical. "Bagus-baguslah, masih ada yang mau memimpin republik ini," ujar Syamsul. "Yang penting negara ini kembali ke Pancasila dan UUD 45, jangan sampai negeri ini tidak jelas arahnya."

Koruptor duit APBD, bekas Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad, mengaku pendukung Jokowi. "Aku masih PDIP. Saya pemimpin laskar pendukung Jokowi di Bekasi. Aku mendukung Jokowi," kata dia.

Sumber di Penjara Sukamiskin, Bandung, menyebutkan, partai pemenang pemungutan suara di TPS tunggal penjara khusus koruptor itu adalah Partai Golkar.

ERICK P. HARDI

Berita Terpopuler
KPK: Anas Terancam Hukuman Berat
Anas Minta SBY dan Ibas Jadi Saksi
Ini Pola Baru Penggalangan Dana Teroris
Dubes AS Kunjungi KPK, Ada Masalah Apa?

Berita terkait

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

10 hari lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Panjang Pegawai Pajak Gayus Tambunan: Vonis 29 Tahun karena 3 Kasus Korupsi 13 Tahun Lalu

19 Januari 2024

Cerita Panjang Pegawai Pajak Gayus Tambunan: Vonis 29 Tahun karena 3 Kasus Korupsi 13 Tahun Lalu

Hari ini, 19 Januari, 13 tahun lalu pegawai pajak Gayus Tambunan divonis hukuman penjara hingga 29 tahun dari 3 kasus korupsi yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

19 Januari 2024

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Tak akan Berhenti Koreksi Jika Jajaran Pajak Lakukan Kesalahan

6 Agustus 2023

Sri Mulyani Sebut Tak akan Berhenti Koreksi Jika Jajaran Pajak Lakukan Kesalahan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut pihaknya akan terus melakukan koreksi jika jajaran Direktorat Jenderal Pajak maupun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan kesalahan.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut 134 Pegawai Pajak Punya Saham, Bagaimana Sebenarnya Aturan Kepemilikan Saham oleh PNS?

11 Maret 2023

KPK Sebut 134 Pegawai Pajak Punya Saham, Bagaimana Sebenarnya Aturan Kepemilikan Saham oleh PNS?

Ramai pemberitaan soal 134 pegawai Pajak memiliki saham di 280 perusahaan mencuatkaan pertanyaan bagaimana sebenarnya aturan PNS memiliki saham.

Baca Selengkapnya

Berat Beban Sri Mulyani Usai Deretan Kasus Hukum Menjerat Pejabat Ditjen Pajak

2 Maret 2023

Berat Beban Sri Mulyani Usai Deretan Kasus Hukum Menjerat Pejabat Ditjen Pajak

Kasus penganiayaan yang berkembang ke dugaan harta tak wajar pejabat Pajak bakal menggerus kepercayaan publik. Apa yang harus dilakukan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Gayus Tambunan Pegawai Pajak Berharta Fantastis, Begini Kabarnya Sekarang

26 Februari 2023

Gayus Tambunan Pegawai Pajak Berharta Fantastis, Begini Kabarnya Sekarang

Gayus Tambunan menghebohkan Indonesia karena kekayaan yang fantastis dan kasus korupsi yang membuat dia dihukum 29 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Daftar Pejabat Ditjen Pajak Berharta Fantastis, Teranyar Rafael Alun Trisambodo

25 Februari 2023

Daftar Pejabat Ditjen Pajak Berharta Fantastis, Teranyar Rafael Alun Trisambodo

Tak hanya Rafael Alun Trisambodo, berikut adalah daftar pejabat Ditjen Pajak yang memiliki harta fantastis.

Baca Selengkapnya

3 Koruptor yang Pernah Melarikan Diri ke Singapura

27 Januari 2022

3 Koruptor yang Pernah Melarikan Diri ke Singapura

Indonesia dan Singapura resmi menandatangani perjanjian ekstradisi pada Januari 2022. Berikut tiga koruptor yang pernah melarikan diri ke Singapura.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya