Rekor, Warga AS Borong Senjata Api, Dikhawatirkan Rusuh Meningkat saat Pemilu

Kamis, 5 November 2020 10:00 WIB

Iklan
image-banner

Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI telah memproses sejumlah rekor pemeriksaan latar belakang senjata api tahun ini, menurut laporan oleh CNN pada Selasa.

Menurut data yang dirilis pada hari Senin oleh FBI, agensi tersebut telah melakukan sekitar 16,5 juta pemeriksaan latar belakang antara Januari dan Oktober tahun ini untuk penjualan atau transfer senjata api dan aksesori, lebih dari catatan tahun lainnya.

Rekor baru ini meningkatkan kekhawatiran di antara beberapa pendukung kontrol senjata di negara itu, yang memperingatkan bahwa konfrontasi dan kerusuhan terkait dengan pemilihan presiden dapat meningkat karena lebih banyak orang mempersenjatai diri, menurut laporan itu.

Kekerasan selama protes anti-rasisme tahun ini dan berbulan-bulan pembatasan COVID-19 diyakini telah menyebabkan kepanikan di antara penduduk AS dan meningkatkan jumlah orang yang mencoba mempersenjatai diri.

Di bawah undang-undang AS, pedagang senjata berlisensi harus memeriksa latar belakang semua pembeli sebelum menjual senjata kepada mereka. Pelanggan harus menunjukkan identifikasi dan mengisi formulir yang diserahkan penjual ke FBI untuk ditinjau.

Video/Narasi: China Central Television (CCTVPlus)
Editor: Ngarto Februana