Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ExxonMobil Masih Pertimbangkan Skema Gross Split

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Jubir ExxonMobil Oil Indonesia Maman Budiman dan GM Exxon Peter J. Coleman, saat rapat dengan komisi VI, di MPR/DPR, Jakarta, Rabu (27/1). ExxonMobil akan mengalokasikan produksi gas Blok Cepu untuk kepentingan dalam negeri. TEMPO/Imam Sukamto
Jubir ExxonMobil Oil Indonesia Maman Budiman dan GM Exxon Peter J. Coleman, saat rapat dengan komisi VI, di MPR/DPR, Jakarta, Rabu (27/1). ExxonMobil akan mengalokasikan produksi gas Blok Cepu untuk kepentingan dalam negeri. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - ExxonMobil menyatakan masih mempertimbangkan untuk menerapkan skema gross split usai pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri No.8/2017.

Hal tersebut dikatakan oleh Senior Vice President Exxon Mobil Corporation Mark W. Albers saat menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Intinya adalah berapa persen yang ditawarkan untuk investor dan berapa untuk pemerintah. Tergantung pada peluang investasi, banyak yang harus disesuaikan untuk mendukung investasi,” ujarnya, di Kantor Wakil Presiden, Kamis, 6 April 2017.

Albers mengaku pertemuan dengan Wapres adalah untuk memberikan update perihal perkembangan Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, perkembangan produksi dan kontribusi Exxom, serta Iklim investasi di Indonesia.

"Dan kita bicara tentang kesempatan bisnis lainnya serta kemungkinan untuk berkunjung lagi kedepannya," ujarnya.

Dengan terbitnya Peraturan Menteri No.8/2017, pemerintah menawarkan bagi hasil yang lebih fleksibel dengan perhitungan yang lebih objektif melalui insentif berupa split bagi kontraktor.

Pemerintah memulai tawaran dengan bagian pemerintah:kontraktor sebesar 57 persen:43 persen untuk proyek minyak dan 52 persen:48 persen untuk proyek gas. Bagian kontraktor selanjutnya masih bisa bertambah yang disesuaikan dengan tantangan di lapangan melalui variable split.

Selain itu, pemerintah pun menawarkan bagi hasil dinamis yang ditetapkan berdasarkan level harga minyak dan akumulasi produksi. Pemerintah bisa membagi splitnya maksimum hingga 5 persen jika keekonomian lapangan masih kurang menarik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan tujuan utama diciptakannya gross split adalah untuk memangkas lamanya proses administrasi di tubuh pemerintah yang harus dilalui kontraktor dari masa pencarian sumber hingga masa produksi.

Menurutnya, penghematan waktu, turut memberikan kontribusi dalam perhitungan keekonomian proyek. Seperti diketahui, waktu yang diperlukan kontraktor untuk menghasilkan minyak justru semakin lama meskipun teknologi semakin canggih.

Pada 1970-an, waktu yang diperlukan kontraktor untuk menemukan sumber dan mengambil hasilnya sekitar lima tahun. Sebagai contoh, Lapangan Bekapai di Blok Mahakam ditemukan pada 1972 dan mulai menghasilkan minyak pertamanya pada 1974. Selang 30 tahun kemudian, Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu justru harus menanti 10 tahun untuk menghasilkan minyak pertamanya.

Lamanya proses itu ternyata, tak hanya disebabkan karena faktor di lapangan yang semakin sulit melainkan proses di lingkungan pemerintah yang ternyata membuat produksi migas semakin lamban. Padahal, semakin lamban sebuah sumur atau lapangan migas menghasilkan, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan.

Pemerintah yang memiliki bagian lebih besar pastinya enggan menerima risiko tergerusnya penerimaan Negara akibat lamanya proses yang sebenarnya bisa ditekan sendiri oleh pemerintah. Arcandra menilai, terdapat percepatan proses yang bisa dilakukan dengan gross split karena kegiatan hulu tak lagi mengikuti pedoman tata kelola (PTK) 007 dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berkendara Optimal Bersama Hyundai STARIA

21 September 2021

Hyundai Staria. (Foto: Tempo/Dicky Kurniawan)
Berkendara Optimal Bersama Hyundai STARIA

Hyundai STARIA yang bertema #LargerThanLife hadir untuk mereka yang tidak hanya menginginkan kesuksesan karir maupun keluarga, namun juga kontribusi dalam kehidupan sosialnya.


Fungsi Cover Mobil dan Alat Cuci Mobil

16 Oktober 2019

Ilustrasi alat pencuci mobil.
Fungsi Cover Mobil dan Alat Cuci Mobil

Keberadaan cover dan alat cuci mobil sangat penting dalam mendukung daya tahan mobil kesayangan Sahabat.


Isuzu Indonesia Dukung Pemerintah Ciptakan Ekosistem Penanggulangan ODOL

7 Oktober 2019

Diskusi pintar seputar penanggulangan masalah Over Dimension dan Over Loading.
Isuzu Indonesia Dukung Pemerintah Ciptakan Ekosistem Penanggulangan ODOL

Isuzu Indonesia menciptakan ekosistem yang bebas dari masalah ODOL.


Tip Aman Berkendara di Musim Hujan ala Chevrolet

7 Oktober 2017

Sejumlah kendaraan melintasi genangan sesudah hujan di Jalan Budi Utomo, Jakarta, 16 Juli 2016. Hujan deras yang mengguyur di Ibu kota menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang. ANTARA/Wahyu Putro A
Tip Aman Berkendara di Musim Hujan ala Chevrolet

Tip aman berkendara di musim hujan dari Chevrolet di antaranya rutin memeriksa wipper, tekanan ban, oli, mesin, barerai, dan lampu.


Investasi Energi, Mitsubishi Anggap Indonesia Sangat Penting  

15 Mei 2017

Investasi Energi, Mitsubishi Anggap Indonesia Sangat Penting  

Mitsubishi Corp berkomitmen terlibat dalam sejumlah proyek energi.


ExxonMobil Akuisisi Kilang Aromatik di Singapura

12 Mei 2017

Syah Reza, Presiden Direktur PT. ExxonMobil Lubricants Indonesia saat memperkenalkan dua oli terbaru ExxonMobil. (Dok. ExxonMobil)
ExxonMobil Akuisisi Kilang Aromatik di Singapura

ExxonMobil Chemical Company mengumumkan kesepakatan akuisisi Kilang Aromatik Jurong Aromatics Corporation Ltd di Pulau Jurong, Singapura.


Toyota Tak Beri Ampun Pemilik Lexus di Indonesia

11 Mei 2017

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Yoshihiro Nakata (kiri) bersama Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto (kanan) memperkenalkan All New Toyota Agya di Indonesia International Motor Show 2017, JIExpo Kemayoran, Kamis 27 April 2017. (Dok. TAM)
Toyota Tak Beri Ampun Pemilik Lexus di Indonesia

Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha atau dikenal dengan Toyota Motor Corp rupanya tidak memberi ampun terhadap siapa saja pemilik merek Lexus di Indonesia


Segmen Bisnis Otomotif Astra Grup Diberitakan Tumbuh Meyakinkan

21 April 2017

TEMPO/Dasril Roszandi
Segmen Bisnis Otomotif Astra Grup Diberitakan Tumbuh Meyakinkan

Laba bersih lini bisnis otomotif grup PT Astra International (ASII) Tbk. tumbuh meyakinkan 45 persen menjadi Rp2,3 triliun.


CARS Putuskan Gunakan Dana IPO untuk Ekspansi Showroom

11 April 2017

All New Odyssey. Carsintrend.com
CARS Putuskan Gunakan Dana IPO untuk Ekspansi Showroom

CARS akan menggunakan sebanyak 33 persen dana hasil penawaran umum saham perdana untuk ekspansi usaha melalui pembangunan diler baru.


BMW M2 Coupe Rp 1,3 Miliar, Berikut Keistimewaannya

30 April 2016

BMW M2 Coupe yang memiliki tingkat konsumsi bahan bakar minyak 12,7 km per liter dan gas buang CO2 185 gram per km ini dikabarkan akan dijual di Jakarta dengan harga Rp1,349 miliar untuk off the road, dan Rp1,5 miliar untuk on the road. youtube.com
BMW M2 Coupe Rp 1,3 Miliar, Berikut Keistimewaannya

M2 Coupe dibanderol Rp 1,349 miliar.