Jika Pilkada DKI Dua Putaran, Siapa yang Menang?  
Reporter: Tempo.co
Editor: Budi Riza
Kamis, 26 Januari 2017 19:59 WIB
Tiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menunjukan nomor urut saat rapat pleno pengundian nomor urut calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI di Jakarta, 25 Oktober 2016. Pasangan Agus-Sylvi mendapatkan nomor urut 1, Ahok-Djarot mendapatkan nomor urut 2 dan Anies-Sandiaga mendapatkan nomor urut 3. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Lembaga riset Alvara Research Center melakukan survei simulasi jika pemilihan kepala daerah DKI Jakarta terjadi dua putaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung di pilkada nanti adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

“Jika Agus-Sylvi berhadapan dengan Basuki-Djarot, akan terjadi pertarungan yang ketat karena perbedaan perolehan elektabilitas keduanya sangat tipis,” kata Hasanuddin di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017.

Jika pasangan yang maju ke pilkada putaran kedua adalah Agus-Sylvi dan Basuki-Djarot, survei menunjukkan 42,3 persen responden memilih Agus-Sylvi dan 41,4 persen memilih Ahok-Djarot. Sedangkan sekitar 15 persen responden belum memutuskan dan 1,3 persen menyatakan golput alias tidak memilih.

Adapun jika pasangan yang maju adalah Agus-Sylvi dan Anies-Sandi, Agus-Sylvi unggul dengan 37,8 persen, sedangkan Anies-Sandi mendapatkan suara 32,2 persen, 25 persen belum memutuskan, dan 5,1 golput.

Namun, jika pasangan yang bertarung di putaran kedua adalah Ahok-Djarot dan Anies-Sandi, Ahok-Djarot menang dengan dukungan 45,4 persen dan Anies-Sandi 33,3 persen. Jumlah responden yang belum memutuskan sekitar 18,6 persen dan golput 2,8 persen.

Di antara responden, kata Hasanuddin, pemilih Ahok-Djarot merupakan calon pemilih yang paling solid. Ini berarti kemungkinan besar mereka tidak akan berubah sampai pada hari pemilihan 15 Februari nanti. “Pemilih Basuki-Djarot lebih solid pilihannya dibanding dua kandidat yang lain,” ujarnya.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan 1.200 responden warga DKI Jakarta di 120 kelurahan yang memiliki hak pilih. Lokasi survei di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu.

Survei dilakukan pada 11-17 Januari 2017 dengan metode multi-stage random sampling. Jumlah sampel margin error sebesar 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.

Pilkada DKI Jakarta akan digelar pada 15 Februari 2017. Tiga pasangan calon yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum adalah Agus-Sylviana, Ahok-Djarot, dan Anies-Sandi.

REZKI ALVIONITASARI

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi