TEMPO.CO, Jakarta - Harga patokan ekspor (HPE) produk pertambangan periode Desember 2014 mengalami penurunan. "Fluktuasi harga internasional menyebabkan HPE produk tambang mengalami penurunan," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan, Sabtu 29 November 2014. (Baca juga: Freeport Berencana Bangun Smelter di Gresik)
Pada Desember 2014, harga konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) turun 0,69 persen dengan harga rata-rata US$ 1.789,31 per wet metric tonne (WMT). Sedangkan harga konsentrat bijih besi (hematit, magnetit, pirit) dengan kadar Fe ≥ 62 persen dengan harga rata-rata US$ 71,29/ WMT turun 3,40 persen. Begitu pula konsentrat bijih besi (gutit-laterit) dengan kadar Fe ≥ 51 persen dan (Al2O3 + SiO3) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata US$ 21,87/WMT turun 2,17 persen.
Selain besi, harga konsentrat timbal (Pb ≥ 57 persen) dengan harga rata-rata US$ 833,13/WMT turun 2,37 persen dan konsentrat seng (Zn ≥ 52 persen) dengan harga rata-rata US$ 567,47/WMT turun 0,77 persen. Sedanfkan harga konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen), konsentrat ilmenite dan konsentrat titanium lainnya tidak mengalami perubahan. (Baca juga: Logam Tanah Jarang untuk Sumber Listrik)
Produk pertambangan hasil pengolahan yang dikenai bea keluar adalah konsentrat tembaga, seng, timbal, besi, mangan, ilmenite, serta konsentrat titanium lain. Harga dasar perhitungan HPE bersumber dari Asian Metal untuk konsentrat besi dan mangan. Sedangkan HPE konsentrat tembaga, timbal, serta seng mengacu London Metal Exchange.
PINGIT ARIA
Berita Terpopuler
Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia'
Jokowi dan SBY Seolah Saling 'Sindir' di Medsos
Kapal Diusir, Media Jiran Tuding Jokowi Sekutu AS