TEMPO.CO, Jakarta - Semenjak rehabilitasi digalakkan, wilayah Kampung Ambon diklaim telah steril dari narkoba. Deputi BNN Bachtiar Hasanudin Tambunan mengklaim berhasil memberantas pengedar narkoba di kampung ini. Dahulu, kata dia, ada semacam lapak yang khusus untuk transaksi jual-beli, bahkan ada daftar harga yang disiapkan. "Sekarang 42 lapak sudah ditutup, yang satu masih dipasang garis polisi dan 41 lainnya sudah menjadi warung untuk berwirausaha biasa," ujarnya, Kamis, 27 November 2014.
Hal senada juga diungkapkan Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan BNN M. Ali Azhar. Menurut dia, sempat tersisa tiga persen pengedar narkoba yang mencoba mengedarkan, "Tapi berhasil dicomot oleh kepolisian," ujarnya. (Baca: Puluhan Polisi Pemakai Narkoba Tak Dipecat)
Untuk tetap menjaga Kampung Ambon, polisi melakukan pengawasan ketat di sana. Kawasan itu dipasang kamera CCTV yang dipantau selama 1x24 jam oleh kepolisian di enam wilayah Jakarta Barat. "Kalau ada pendatang dengan gerak-gerik mencurigakan akan diperiksa oleh polisi yang bertugas," ujar Ali. (Baca: Penggerebekan Narkoba di Kampung Ambon)
Yeni Ritiau Napitupulu Ketua RW 07 setempat mengatakan bahwa awalnya berat untuk membuat kompleks bersih dari narkoba, namun sekarang kondisi sudah berubah. "Warga jadi terbuka dan percaya," katanya.
DINI PRAMITA
Terpopuler:
BBM Naik, Chatib: Alhamdulillah, Benar Sekali
Kelanjutan Petral Ditentukan Enam Bulan Lagi
Iklan Mastin Jadi Guyonan, Apa Kata Produsen?
Lelang Jabatan di ESDM Mulai Awal Desember