TEMPO.CO, Depok - Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Depok Hendrik Tangke Alo mengaku tidak kaget dengan kekalahan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung partainya, Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Depok. PDIP Kota Depok menerima kekalahan telak itu tanpa tuntutan dan protes.
"Apa pun hasilnya, sudah kami lihat bersama dan kami terima," kata Hendrik saat pengesahan hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum di Gedung Sasono Mulyo, Jalan Kampung Kalimulya, Cilodong, Depok, Rabu petang, 16 Juli 2014.
Alih-alih mengumpulkan bukti untuk bahan protes, Hendrik malah menilai proses pemilihan di Kota Depok berjalan dengan semestinya. Dalam proses rekapitulasi suara, tim Jokowi-JK memang sempat mengajukan keberatan soal teknik pemilihan dan penghitungan suara di PPK, seperti tidak adanya tanda tangan saksi. Namun kelalaian penyelenggara pemilu itu masih dianggap biasa. "Yang paling dihargai adalah pemilu berjalan dengan kondusif," ujarnya. (Baca: Tim Capres Protes, Begini Syarat Pencoblosan Ulang)
Pasangan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa menang di sebelas Kecamatan di Depok. Total perolehan suara Prabowo-Hatta mencapai 543.284 suara atau 56,83 persen, sementara Jokowi-JK mendapat 412.695 suara atau 43,17 persen. Total suara sah adalah 955.979.
Hendrik mengaku tidak terkejut dengan perolehan suara Jokowi-JK di Depok. Merujuk pada perolehan suara pemilihan legislatif, lalu, suara koalisi poros PDIP di Depok memang hanya 30 persen dari Koalisi Merah Putih. "Ya, kami syukuri karena bisa 43 persen."
Saat ini, tutur dia, semua pihak harus menjaga situasi kondusif hingga KPU pusat mengumumkan pemenang pemilu presiden pada 22 Juli mendatang. "Siapa pun yang manang pada 22 juli, kami terima," katanya. (Baca juga: Jokowi Menang di Jatim, Timses: Terima Kasih Fahri)
Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya Depok Pradi Supriatna menyambut baik kemenangan Prabowo-Hatta di Depok. Namun dirinya menekankan untuk tetap menunggu hasil rekapitulasi KPU pusat pada 22 Juli 2014. "Belum waktunya, kami tunggu 22 Juli," ujarnya. Dia memastikan tidak ada proses demokrasi yang dilanggar di Kota Depok. "Kami dengan PDIP hingga sekarang tetap bersahabat."
ILHAM TIRTA
Berita Lainnya:
Polisi Sudah Ketahui Kecurangan Pemilu
Jokowi Kebanjiran Foto Bareng Seusai Salat Zuhur
Pemanggilan RRI Bisa Dianggap Langgar HAM