TEMPO.CO, Jakarta - Indikator Politik sebagai salah satu lembaga survei hasil pemilu presiden 2014 dijaga oleh Kepolisian sejak Jumat, 11 Juli 2014 dinihari. Penjagaan ini sebagai upaya pengamanan lembaga survei yang mengunggulkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2.
Jumat, 11 Juli 2014, di halaman kantor Indikator terdapat beberapa motor polisi. Para polisi tidak membawa senjata pribadi, hanya saja ada SS1 (senapan serbu seri 1) dan rompi untuk pengamanan. (baca:Kantor JSI Dilempar Bom, Polisi Periksa CCTV )
Peneliti Indikator Politik, Fauny Hidayat, mengatakan pada dinihari dikabari oleh Rudi, Ketua RT 011/05, akan ada pengamanan pihak Kepolisian di kantor Indikator Politik. "Sekitar pukul 03.00 dinihari, pak RT dapat kabar dari Kapolsek ada kemungkinan massa Prabowo mendatangi lembaga survei," kata Fauny, saat ditemui di kantor Indikator, Jumat, 11 Juli 2014.
Fauny mengatakan Kapolsek Menteng AKBP Gunawan juga sempat menelepon untuk memberitahu bahwa ada beberapa kemungkinan massa dari pasangan capres-cawapres nomor urut 1 mendatangi lembaga survei yang mendata keunggulan Jokowi-JK dalam hasil hitung cepat. Kapolsek Menteng kemudian mendatangi kantornya bersama anggota Polda Metro Jaya dan menyatakan Kepolisian akan membantu pengamanan. "Kapolsek bilang ada kemungkinan massa bergerak untuk antisipasi jaga keamanan di Indikator. Anak buahnya ada yang bertugas di sini," kata dia. (baca:Lembaga Survei Pol-Tracking Diintimidasi)
Lain lagi dengan penjagaan di Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Jalan Koesuma Wijaya No. 59, Menteng, Jakarta Pusat. Sebanyak sembilan orang polisi yang terdiri atas empat orang Brimob dan lima orang dari Polda Metro Jaya berjaga di sana. Mereka mulai berjaga sejak pukul 14.00 dengan membawa dua senjata laras panjang. Dua buah motor polisi juga terparkir di halaman gedung kantor.
Kantor yang berpagar putih ini terlihat kosong. Hanya ada dua orang petugas penjaga yang berada di lokasi. Menurut salah satu petugas yang menolak disebut namanya, sejak pagi memang tidak ada karyawan yang datang. Isu mengenai massa Prabowo yang akan datang dan ricuh ini juga didengar dari Kapolsek. "Untungnya sampai sekarang tidak ada massa yang datang," tutur petugas tersebut.
Sebelumnya, di kantor Jaringan Suara Indonesia ((SI), Jalan Setiabudi, Jakarta Selatan, ditemukan bom molotov yang dilempar ke area kantor tersebut. Beruntung bom tersebut tidak meledak. (baca: Kronologi Kantor JSI Dilempar Bom Molotov)
URSULA FLORENE SONIA