TEMPO.CO, Jakarta -- Bekas Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Purnawirawan George Toisutta mengatakan perwira tinggi di kedua kubu calon presiden, Prabowo dan Joko Widodo, masih solid.
George membantah adanya persaingan sengit antara jenderal tua yang ada di kubu Jokowi dengan yang lebih muda di blok Prabowo. Sebab, kubu yang ada di antara para calon presiden hanyalah pilihan politik dan itu merupakan hal yang lazim.
"Kami menaruh hormat kepada Hendropiyono, Luhut Binsar Panjaitan, Fachrul Razi, dan Syamsu Jalal," kata George kepada Tempo di Rumah Polonia, Jakarta Timur. "Tanpa didikan mereka para senior, kami yang muda-muda bukanlah apa-apa," ucapnya.
George menyayangkan munculnya tuduhan dari purnawirawan jenderal sejawatnya di kubu Prabowo-Hatta yang menyebut Fachrul Razi sebagai penghianat. "Fachrul Razi adalah pimpinan brigadir saya," ujarnya sembari memberikan hormat ala militer. "Kalau berani sama senior, bisa kualat kami nanti." (Baca: Jokowi Unggul Adu Argumen, Prabowo Unggul Pidato)
Sebelumnya, purnawirawan Letnan Jenderal Johannes Suryo Prabowo menyebut purnawirawan Jenderal Fachrul Razi sebagai penghianat di kesatuan. Musababnya, kata Suryo, Facrul dan pensiunan jenderal senior di kubu Jokowi meributkan pencopotan Prabowo. Suryo merupakan bagian dari tim pemenangan Prabowo-Hatta Rajasa dan alumnus Akademi Militer tahun 1976.
"Pemecatan itu kan keputusan politik, bukan pengadilan," ujar Suryo saat dihubungi Tempo, Jumat pekan lalu.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler:
Massa JAT Akui Pukuli Slanker Solo
Manning: Sejak Awal Publik Dibohongi soal Irak
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Sony Xperia M2, Ponsel Hiburan Bergaya Premium
Pria Ini Menelan Blackberry