TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, menilai rencana pertemuan Prabowo dan SBY pada Minggu, 1 Juni 2014, akan membicarakan kembali peluang koalisi. “Sejak awal Gerindra bersemangat membuat koalisi tenda besar,” ujarnya ketika dihubungi, Sabtu, 31 Mei 2014.
Upaya merangkul dukungan dari Partai Demokrat akan dilakukan kembali oleh poros koalisi Partai Gerindra. Pertemuan keduanya akan berlangsung hari ini di Hotel Sahid.
Menurut Siti, koalisi Demokrat sejak awal sebenarnya sudah mengarah pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hanya, ketika itu peluang tersebut gagal terbentuk lantaran pimpinan setiap partai masih memiliki ganjalan secara personal. “Itu yang membuat Demokrat memilih netral,” katanya. (Baca: Dekati SBY Prabowo Akan Rangkul Demokrat)
Sebagai partai pemenang pemilu, kata Siti, SBY tentu menyadari adanya tekanan arus bawah yang menginginkan sikap bergabung dengan salah satu poros yang ada. “Tentunya dia punya semacam beban. Masa iya partai yang sebelumnya punya peran sentral tahun ini hanya bisa diam seribu bahasa?” ujarnya.
Kalaupun koalisi itu terbentuk, Siti memperkirakan pasangan Prabowo-Hatta akan dihadapkan oleh persoalan besar mengatur lalu lintas kepentingan partai yang tidak sederhana. Formasi itu bahkan akan tercermin dari banyaknya menteri yang berlatar partai politik. “Bukan kita antipati. Dalam situasi sekarang, apakah mereka bisa profesional?” katanya. (Baca: Besok Demokrat Dengar Paparan Visi Prabowo)
RIKY FERDIANTO
Terpopuler:
Bocah Disetrum Saat Warga Katolik Sleman Diserang
Gunung Meletus, 133 Warga Terjebak di Sangeang Pulo
Pangdam Tanjungpura Minta 10 Tank untuk Perbatasan
Massa Berjubah Kembali Datangi Rumah Julius