TEMPO.CO, Lhokseumawe - Kampanye terbuka Partai Aceh di lapangan Merdeka Kota Langsa, Aceh dihiasi dengan pengibaran bendera bintang bulan , Sabtu, 5 April 2014.
Bendera bintang bulan yang masih proses revisi dan belum mendapatkan pengesahan dari pemerintah pusat dinaikkan di tiang di areal kampanye. Selain di tiang, massa juga terlihat mengibarkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat organisasi itu masih menuntut kemerdekaan dari Indonesia. (Baca:Polisi Aceh: Banyak Insiden di Luar Prediksi)
Walaupun bendera Bintang bulan belum sah secara hukum untuk dikibarkan, namun aparat kepolisian yang menjaga arena kampanye dan mengatur lalu lintas terlihat tidak memperdulikan bendera itu.
Saat kampanye, Rusli alias Tambi , calon legislatif Partai Aceh daerah pemilihan 7 Kota Langsa dan Aceh Tamiang mengajak masyarakat untuk memilih Partai Aceh pada 9 April mendatang. Menurutnya pemilihan legislatif itu merupakan berperang secara diplomasi untuk kemenangan Partai Aceh. (Baca:Mobil Partai Aceh Diberondong Senapan AK-47 )
Di Lhokseumawe dan Aceh Utara kampanye Partai Aceh berlangsung di Lapangan Paloh Lada Kecamatan Dewantara. Sejumlah massa Partai Aceh dari seluruh penjuru Aceh Utara dimobilisasi untuk hadir ke lokasi kampanye.
Sehari sebelumnya, giliran kampanye terbuka yang terakhir untuk Partai Nasional Aceh (PNA), partai yang didirikan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf bersama 13 mantan Panglima wilayah GAM itu merupakan rival Partai Aceh.
Permusuhan yang belum mereda antara kedua partai tersebut membuat aparat kepolisian Lhokseumawe harus mengamankan 3 orang kader Partai Aceh yang coba menciptakan suasana gaduh jelang kampanye PNA. (Baca:Pemilu, Aceh dan Papua Paling Rawan )
Kader Partai Aceh mencabut bendera partai sendiri dan kemudian melakukan demontrasi ke kantor Partai PNA disana massa Partai Aceh menuding PNA telah mencabut atribut Partai mereka.
Dari penyelidikan polisi yang cepat, 3 kader Partai Aceh diamankan polisi. " Setelah kami periksa, kami temukan sejumlah baliho dan bendera Partai Aceh ada sama mereka sendiri. Kejadian ini murni kader Partai Aceh sendiri yang melakukannya," ujar Kepala bagian operasi Polres Lhokseumawe Ajun komisari Polisi Isharyadi.(Baca:Wartawan Diancam Pasca-Kampanye Partai Aceh)
IMRAN MA