TEMPO.CO, Jakarta -Aktor Rio Dewanto dituntut untuk bisa memainkan alat musik akordeon kala memerankan tokoh Andreas dalam film terbarunya Optatissimus. Pasalnya, dalam cerita itu tokoh Andreas adalah pemusik akordion yang manggung di kafe.
"Baru sama sekali main akordeon. Baru pas kemarin ini trus ada pelatihnya," katanya tentang pengalamannya bermain akordeon saat ditemui di kawasan Gatot Subroto pada Selasa, 21 Mei 2013.
"Lumayan susah sih. Sulitnya karena otak harus kebagi tiga main tuts dan melody. But I'm a fast learner. Sudah bisa main satu lagu, Silent Night," imbuh tunangan artis Atiqah Hasiholan itu.
Bahkan demi memperlancar permainan akordeonnya, Rio sempat dilatih oleh musisi akordeon dari Surabaya. Ia berlatih selama proses syuting film Optatissimus yang berlangsung di kota Malang, Jawa Timur. Tidak hanya bermain akordeon, Rio juga diharuskan menghapal dialog film dengan gaya bahasa sastra yang panjang.
Sebagai pemeran utama dan menjadi sentral cerita dalam film Optatissimus, Rio mencoba total dengan menafsirkan sebuah cerita kehidupan. Hal ini karena ide cerita film Optatissimus disadur dari cerita kehidupan tokoh bernama Alex Tanuseputra. Ia adalah seorang kristiani yang sempat meragukan keimanan kepada Tuhan. Kehidupannya lantas berubah saat mengalami kecelakaan hingga membuat korban hampir meninggal. Saat kejadian itu, Alex Tanuseputra mencoba minta pertolongan kepada Tuhan lewat doa.
Meski peran Andreas yang diperankan Rio Dewanto terinspirasi dari cerita itu, Rio justru mengaku tak sempat bertemu langsung dengan tokoh Alex Tanuseputra. Akhirnya ia memperbanyak penggalian karakter dengan berdiskusi dengan sutradara, Dirmawan Hatta. Dalam film ini, Rio beradu peran dengan Nadhira Suryadi, pendatang baru yang sempat memainkan peran Purbasari dalam lakon Lutung Kasarung arahan Didi Petet.
Nadhira berperan ganda, yakni sebagai Yunita, istri dari Andreas, dan gadis misterius yang ditemui Andreas saat tersesat di area pendakian gunung. Lalu ada pula Landung Simatupang yang berperan sebagai Piet, sahabat Andreas yang menjadi tempat bercurah kegelisahan tentang ketuhanan.
NURUL MAHMUDAH
Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Terpopuler:
PKS: VW Caravelle Milik Luthfi, bukan DPP
Twitter Dipo Soal Franz Magnis Dinilai Tak Pantas
Orangtua Darin Kenalkan Luthfi Hasan Sebagai Suami
KPK Sita Lagi Mobil Luthfi di PKS, Johan: Lancar