TEMPO Interaktif, Tangerang- Setelah molor beberapa bulan, tiga Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Desa Lontar, kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang siap dioperasikan. PLTU berkapasitas 3 x 315 Megawatt yang memasok listrik untuk daerah Jakarta, Jawa dan Bali ini dioperasikan secara bertahap hingga akhir tahun. ”Ketiga unit sudah bisa dioperasikan,” kata Asisten Manager PLTU Lontar, Teguh Widhi Harsono kepada Tempo, Ahad 20 November 2011.
Teguh mengatakan untuk pembangkit Unit 1, sudah mulai dioperasikan sejak Februari lalu. Namun proses ujicoba tersebut terus dievaluasi, dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Selama masa ujicoba, Unit 1 sudah menghasilkan 3 juta Kilowatt jam yang masuk dalam sistem listrik Jawa-Bali. "Saat ini sudah melalui tahap performance test," ujarnya.
Sementara Unit II dan Unit III, kata Teguh, saat ini sudah beroperasi secara percobaan dan diharapkan beroperasi secara komersial Desember mendatang.
Namun demikian ia mengakui adanya sejumlah kendala teknis dan non teknis diantaranya alat yang tak berfungsi serta belum kelarnya pemadatan tanah tempat PLTU itu dibangun. Padahal sejatinya pembangkit yang dikerjakan oleh PLN bersama kontraktor Cina, konsorsium Dongfang Electrik Corporation dan PT Dalle Energy ini, sudah beroperasi tahun lalu.
Project Director Senior Constructor Dongfang Electeric Corporation, Zhou Quan mengaku pihaknya cukup kesulitan dalam melakukan pemadatan tanah di proyek PLTU Lontar tersebut. Proses pengolahan lahan membutuhkan waktu 1 tahun untuk memadatkan tanah serta ditimbun dengan tanah merah hingga 4 meter. Proses konstruksi
pun molor. ”Kami tidak menduga jika tanah disini berbeda dan butuh penanganan khusus,” katanya.
Proyek yang dimulai tahun 2007 ini sempat terhenti pada November 2008 karena kerusuhan dilokasi proyek. Pada saat itu, ratusan warga desa Lontar merangsek kedalam lokasi proyek, mereka merusak sejumlah fasilitas dan mes karyawan proyek. Kerusuhan dipicu oleh kemarahan warga lantaran tujuh tukang palak disekitar proyek diringkus Kepolisian Resor Metro Tangerang Kabupaten. Alhasil, akibat insiden itu proyek ini sempat terhenti.
JONIANSYAH