TEMPO Interaktif, Jayapura - Sebanyak 40 orang warga yang berada di empat kampung yakni Kampung Maya, Mapa, Samepa, dan Bilay di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua meninggal akibat wabah penyakit malaria tropika.
Menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Julius Miagoni, suhu di daerah itu sangat dingin, berkisar hingga 8 derajat Celsius. “Wabah ini terjadi sepanjang tiga bulan terakhir, sejak April hingga bulan Juni ini,” jelasnya ketika ditemui wartawan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Selasa (8/6).
Menurut Julius, penyakit malaria tropika di daerah itu juga mengakibatkan warga setempat mengalami lumpuh dan gila, karena menyerang otak syaraf. “Tenaga medis yang terdiri dari para mantri sudah berada di sana, tapi obat-obatan yang mereka miliki sudah mulai menipis. Kami berharap ada perhatian dari pemerintah setempat,” kata Julius yang merupakan wakil dari daerah pemilihan Intan Jaya.
Sementara untuk menuju ke daerah Distrik Homeyo hanya dapat dilalui dengan pesawat kecil. Tapi kadang pesawat tersebut juga sulit tembus ke daerah itu karena terhalang dengan cuaca yang buruk. “Kondisi cuaca d idaerah itu sangat ekstrem, membuat daya tahan tubuh warga lemah,’’ ucapnya.
Wabah tersebut bisa saja menyebar ke kampung di sekitarnya, jika tidak segera mendapat penangan yang serius dari pemerintah daerah setempat. “Jumlah korban akan terus bertambah jika tidak segera ditangani,” ungkapnya.
Kabupaten Intan Jaya baru berusia tiga tahun, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Paniai. Lokasinya berada di wilayah Pegunungan Tengah Papua dan sangat sulit dijangkau karena transportasi hanya menggunakan pesawat.
Sementara penduduk Distrik Homeo diperkirakan berjumlah sepuluh ribuan jiwa dan kebanyakan mereka tinggal di lereng-lereng gunung.
CUNDING LEVI