TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengangkat bekas Kepala Badan Intelijen Negara Abdullah Mahmud Hendropriyono sebagai penasihat tim transisi yang dibentuknya. Selain Hendropriyono, Jokowi juga mengangkat Ahmad Syafii Maarif sebagai penasihat tim yang dipimpin Rini Mariani Soemarno itu.
Ketua Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto mengatakan Jokowi meminta saran keduanya untuk memimpin Indonesia. "Untuk memimpin negara yang besar memerlukan masukan sebelum proses kelembagaan itu berjalan," ujar Hasto di rumah transisi, Menteng, Sabtu, 9 Agustus 2014. (Baca: Begini Tugas Tim Transisi Jokowi)
Menurut Hasto, tim transisi saat ini masih dalam masa persiapan. Musababnya, mereka menunggu sengketa perselisihan hasil pemilu presiden di Mahkamah Konstitusi selesai pada 22 Agustus mendatang. "Setelah 21 Agustus, baru jelas siapa yang mengisi jabatan ini, deputi ini," tuturnya. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani, kata Hasto, juga akan masuk dalam tim transisi. "Nanti," jawab Hasto ketika ditanya wartawan soal bergabungnya Puan.
Jokowi membentuk tim transisi yang berkantor di Jalan Situbondo 10, Menteng. Tugas pokok, dan fungsi tim adalah membahas teknis dan menjabarkan implementasi visi-misi Joko Widodo-Jusuf Kalla. Tim diisi oleh orang-orang dari pelbagai latar belakang. Kepala Staf dipegang Rini M. Soemarno, mantan Menteri Perdagangan era Megawati Soekarnoputri. Lalu, ada akademikus Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina; Andi Widjajanto, akademikus dari Universitas Indonesia; dan dua politikus, yakni Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Akbar Faisal. (Baca: Istana Bingung terhadap Tim Transisi Jokowi)
TIKA PRIMANDARI
Berita Terpopuler:
Air Asia Protes Imigrasi Soekarno-Hatta Dipindah
9 Makanan yang Bikin Tambah Lapar
Akibat Puntung Rokok, Pulau Tidung Terbakar
Densus 88 Bekuk Dua Terduga Anggota ISIS di Ngawi