TEMPO.CO, Jakarta -Penggagas situs kawalpemilu.org Ainun Najib dan Ruly Acdiat ternyata hanya mengeluarkan US$ 54 atau sekitar Rp 635 ribu untuk mengelola situs ini. "Lebih murah dari baju di Zara," kata Ainun ketika berkunjung ke kantor Tempo, Selasa, 5 Agustus 2014.
Dana tersebut, kata Ainun sebagian besar digunakan untuk menambah bandwidth. "Tapi kan man hours-nya gratis, itu yang priceless," ujar dia. Ia mengatakan biaya bandwidth untuk satu server hanya sekitar US$ 12. Adapun biaya tersebut didapatkan dari koceknya dan beberapa kawannya. (Baca juga : Siapa Ainun Najib, Penggagas Situs Kawalpemilu.org. )
Ainun bersama Ruly Achdiat, pakar teknologi informasi yang sama-sama tinggal di Singapura, dan kawan-kawannya membuat situs ini tak lebih dari tiga hari. Menurut dia, proses paling lama adalah saat mereka membuat database, sementara yang lain tinggal mengikuti hingga situs ini rilis.
Sumber data Ainun dkk berasal dari dokumen C1 yang diunggah Komisi Pemilihan Umum di situs www.kpu.go.id. Ia dibantu sekitar 432 relawan yang melakukan entry data dan ratusan lainnya yang membantu dalam kehumasan dan manajerial Facebook. (Baca juga : Ainun Rekrut Petugas Kawalpemilu.org seperti MLM. )
Awalnya, Ainun menggunakan metode OCR namun metode ini dianggap kurang tepat, untuk itu akhirnya ia memilih sistem crowdsourcing dari website resmi KPU. Ia menceritakan, data yang yang diunggah website KPU, langsung diselesaikan oleh para relawan, setiap 1 TPS dapat diolah selama 5 detik sedangkan entry data setiap 1 detik menginput 5 TPS.
"Para relawan ini sangat haus data, saking cepatnya proses pengolahan data," ujar pria lulusan Nanyang Technological University jurusan computer engineering ini.
Hasil penghitungan Kawalpemilu.org terbukti tak berbeda jauh dengan hasil rekapitulasi KPU. Selisih perbedaan keduanya tak sampai 1 persen.
TIKA PRIMANDARI
Baca juga:
Warga Solo Hapus Mural Bergambar Bendera ISIS
KPK Periksa Ajudan Bupati Karawang
Agnes Mo dan Siwon Super Junior Saling Merindu
OPM Serang Konvoi Brimob di Papua