TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan siap membantu pengamanan pengumuman hasil pilpres yang dilakukan Polri. Sebagai bukti, sekitar 35 ribu personel TNI sudah diperbantukan ke Polri. "Masih ada 23 ribu pasukan cadangan yang juga siap siaga kapan saja diperlukan," kata Moeldoko di Balai Kartini, Ahad, 20 Juli 2014.
Pasukan cadangan tersebut terdiri dari beberapa pasukan elite dari ketiga Angkatan, yakni Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat, Korps Pasukan Khas Angkatan Udara, dan Korps Marinir Angkatan Laut. "Selasa pagi saya akan pimpin apel kesiapan pasukan cadangan tersebut sebagai tanda kesiagaan," kata Moeldoko.
Sesuai rencana, Komisi Pemilihan Umum akan menggelar rapat pleno penghitungan suara pilpres pada 21-22 Juli 2014. Rencananya, pada 22 Juli, KPU akan mengumumkan presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019. Adapun hasil hitung cepat pemilu presiden yang dilakukan berbagai lembaga survei terbelah. Kedua capres-cawapres diklaim sama-sama menang dengan selisih tak sampai 5 persen.
Sebelumnya Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan sudah menyiapkan strategi pengamanan di kantor Komisi Pemilihan Umum pusat saat pengumuman hasil pemilu presiden pada 22 Juli 2014. Setidaknya Polri akan menerjunkan sekitar 22.500 personel untuk mengepung kantor KPU.
"Pengamanan akan kami bagi jadi empat ring atau lapis," kata Sutarman. (Baca juga: Panglima TNI-Kapolri Hadiri Deklarasi Pemilu Damai.)
INDRA WIJAYA
Berita Lain:
Mahfud Md.: Dua Capres Sama-sama Curang
SBY Klaim Mampu Tengahi Perselisihan di Pilpres
Kalah Telak, Saksi Prabowo Tolak Tanda Tangan
Luhut Berharap Tokoh Muda Pimpin Golkar
Komite Buruh Tolak Rencana Pengawalan Suara
KPU Gelar Rekapitulasi Pemilu Presiden Hari Ini