TEMPO.CO, Makassar - Tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengaku kecewa lantaran kalah telak oleh rivalnya pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Tentu kami tidak puas, sebab pasangan ini diisi oleh enam partai besar," kata sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta, Buhari Kahar Mudzakkar," Sabtu malam, 19 Juli 2014, ketika dihubungi Tempo.
Seperti diketahui, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang cukup besar di Sulawesi Selatan (Sulsel). Jokowi-JK unggul dengan perolehan 71,43 persen atau setara 3.037.026 suara. Sisanya dikantongi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan persentase 28,57 persen atau setara dengan 1.214.857 suara, dari total suara sah sebanyak 4.251.883 suara. (Baca: Tim Prabowo-Hatta Akui Kalah Telak di Jawa Tengah)
Dari 24 kabupaten di Sulsel, hanya satu kabupaten yang dimenangkan pasangan Prabowo-Hatta, yakni di Kabupaten Jeneponto, dengan skor tipis, 50,23 persen atau hanya selisih 791 suara dari pasangan Jokowi-JK, dengan total suara sah 170.853 suara.
Hal ini ditetapkan dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Perhitungan Suara Pilpres oleh KPUD Sulsel di kantor KPUD Sulsel, Jalan A.P. Pettarani, sekitar pukul 23.45 Wita, Sabtu malam. Hasil rekap dibacakan Ketua KPUD Sulsel Iqbal Latief didampingi para komisioner KPUD Sulsel lainnya, beserta seluruh komisioner KPUD dari 24 kabupaten se-Sulsel.
Sebelum diselenggarakan di kantor KPUD Sulsel, rapat pleno penetapan hasil pilpres di Sulsel dilaksanakan di Hotel Grand Clarion, sejak Jumat, 18 Juli 2014, hingga Sabtu sore. Proses rapat pleno sendiri berlangsung alot.
Buhari yang juga sekretaris DPW PAN Sulawesi Selatan itu menambahkan, kegagalan pasangan yang disokong Partai Gerindra, PAN, Golkar, PKS, PPP, dan PBB ini disebabkan tidak berjalannya mesin partai dan tim pemenangan. Seharusnya, pencapaian itu bisa diraih dari hasil yang telah ditetapkan KPU Sulawesi Selatan. "Target kami di Sulsel 35 persen," katanya. "Saya tidak menyalahkan Golkar. Kami (PAN) pun demikian. Buktinya, PAN memiliki basis di Kabupaten Maros, tapi tidak mampu berbuat banyak."
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI
Terpopuler:
Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat
Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter
Diultimatum ISIS, Umat Kristen Tinggalkan Mosul
Milisi Diduga Incar Pesawat Putin, Bukan MH17
Pesan Terakhir Pramugari MH17
Cuma di Rusia, Tragedi MH17 Tak Heboh