Kalah Telak, Tim Prabowo-Hatta Sulsel Kecewa  

image-gnews
Pekerja melakukan penyortiran kertas surat suara pilpres 2014 di kantor percetakan adhi perkasa, Makassar, Kamis (19/6). TEMPO/Fahmi Ali
Pekerja melakukan penyortiran kertas surat suara pilpres 2014 di kantor percetakan adhi perkasa, Makassar, Kamis (19/6). TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengaku kecewa lantaran kalah telak oleh rivalnya pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Tentu kami tidak puas, sebab pasangan ini diisi oleh enam partai besar," kata sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta, Buhari Kahar Mudzakkar," Sabtu malam, 19 Juli 2014, ketika dihubungi Tempo.

Seperti diketahui, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang cukup besar di Sulawesi Selatan (Sulsel). Jokowi-JK unggul dengan perolehan 71,43 persen atau setara 3.037.026 suara. Sisanya dikantongi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan persentase 28,57 persen atau setara dengan 1.214.857 suara, dari total suara sah sebanyak 4.251.883 suara. (Baca: Tim Prabowo-Hatta Akui Kalah Telak di Jawa Tengah)

Dari 24 kabupaten di Sulsel, hanya satu kabupaten yang dimenangkan pasangan Prabowo-Hatta, yakni di Kabupaten Jeneponto, dengan skor tipis, 50,23 persen atau hanya selisih 791 suara dari pasangan Jokowi-JK, dengan total suara sah 170.853 suara.

Hal ini ditetapkan dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Perhitungan Suara Pilpres oleh KPUD Sulsel di kantor KPUD Sulsel, Jalan A.P. Pettarani, sekitar pukul 23.45 Wita, Sabtu malam. Hasil rekap dibacakan Ketua KPUD Sulsel Iqbal Latief didampingi para komisioner KPUD Sulsel lainnya, beserta seluruh komisioner KPUD dari 24 kabupaten se-Sulsel.

Sebelum diselenggarakan di kantor KPUD Sulsel, rapat pleno penetapan hasil pilpres di Sulsel dilaksanakan di Hotel Grand Clarion, sejak Jumat, 18 Juli 2014, hingga Sabtu sore. Proses rapat pleno sendiri berlangsung alot.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Buhari yang juga sekretaris DPW PAN Sulawesi Selatan itu menambahkan, kegagalan pasangan yang disokong Partai Gerindra, PAN, Golkar, PKS, PPP, dan PBB ini disebabkan tidak berjalannya mesin partai dan tim pemenangan. Seharusnya, pencapaian itu bisa diraih dari hasil yang telah ditetapkan KPU Sulawesi Selatan. "Target kami di Sulsel 35 persen," katanya. "Saya tidak menyalahkan Golkar. Kami (PAN) pun demikian. Buktinya, PAN memiliki basis di Kabupaten Maros, tapi tidak mampu berbuat banyak."

ARDIANSYAH RAZAK BAKRI

Terpopuler:
Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat
Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter
Diultimatum ISIS, Umat Kristen Tinggalkan Mosul
Milisi Diduga Incar Pesawat Putin, Bukan MH17
Pesan Terakhir Pramugari MH17
Cuma di Rusia, Tragedi MH17 Tak Heboh

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2019. Ketum PPP Romahurmuziy bersama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenang Jawa Timur Haris Hasanuddin ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama (Kemenag). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.


Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di lokasi akhir jalan sehat relawan Roemah Djoeang di lapangan sepak bola Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Januari 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putrim
Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bersama Presiden PKS Anis Matta, Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie, ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung dan Ketum PPP Suryadharma Ali, menggelar acara syukuran Koalisi Merah Putih di Masjid Al-Bakrie, Jakarta, 10 Oktober 2014.  Syukuran ini diadakan setelah KMP berhasil memenangkan kursi pimpinan DPR dan MPR. TEMPO/Imam Sukamto
Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.


Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Desmon J. Mahesa
Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.