TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tempat pemungutan suara di Jakarta menggelar pencoblosan ulang karena ditemukan berbagai pelanggaran. Sebelumnya, pemilihan ulang juga digelar di beberapa daerah di Indonesia. Namun, Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Djarot Saiful Hidajat mempertanyakan dasar hukum pencoblosan ulang ini. (Baca: Petugas di TPS Coblos Ulang Pakai Seragam Bola)
“Tim hukum kami sedang mendiskusikan apa dasar hukum pemilihan ulang ini,” kata Djarot saat dihubungi, Sabtu, 19 Juli 2014. Djarot mengatakan PDIP tetap menerjunkan tim untuk memantau pelaksanaan pemilihan ulang ini. “Kami juga mengerahkan tim hukum.”
Djarot mengkhawatirkan partisipasi pemilih dalam pencoblosan ini. Menurut dia, antusiasme warga sudah menurun karena pencoblosan seharusnya hanya digelar pada 9 Juli lalu. Pencoblosan ini dikhawatirkan merugikan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Suara yang diraih berpotensi turun sekali,” kata Djarot. (Baca: Coblos Ulang di Benhil Disiarkan Via Toa Masjid)
Djarot belum mengecek kondisi terakhir perolehan suara Jokowi-JK. Dia mengatakan Jokowi-JK masih unggul dibandingkan perolehan suara Prabowo-Hatta. Dia yakin jika KPU tetap netral, Jokowi-JK akan meraih kemenangan. Dia berharap pencoblosan ulang ini akan lancar tanpa gangguan. (Baca: Daftar 13 TPS Coblos Ulang di Jakarta Hari Ini)
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terpopuler:
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka
MH17 Lewat Dekat Zona Perang Demi Irit BBM?
Tembak Jatuh MH17, Pemberontak Tertawa
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Ada 11 WNI di Malaysia Airlines MH17
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina