TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pemilih dari kalangan pelajar di Jerman pada pemilu presiden kemarin diperkirakan mencapai angka tiga ribu pemilih. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pemilu legislatif pada April lalu, yakni 2300 pemilih. "Adanya Jokowi sebagai kandidat mempengaruhi kenaikan pemilih," kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman, Sugih Abraham, kepada Tempo melalui surat elektronik, 6 Juli 2014 dinihari.
Sugih menjelaskan banyak yang melihat sosok yang berbeda pada diri Jokowi. "Kesederhanaan dan kedekatan dengan rakyat sangat menarik perhatian," ujar Sugih. Sugih mengatakan Jokowi sebagai kandidat dengan karakter yang segar membuat pemilu pilpres menjadi lebih seru. (Baca:WNI di Austria Antusias Mencoblos)
Pertarungan dua pasang kandidat dengan karakter yang berbeda sama sekali inilah yang membuat partisipasi politik pelajar di Jerman bergairah. "Seminggu terakhir makin banyak yang diskusi tentang pilpres," ujarnya. Tidak hanya itu, kata Sugih, jika ada kesempatan, banyak pelajar yang menyempatkan diri nonton Debat Capres bersama-sama.
Peningkatan juga terlihat dari banyaknya kelompok dan individu yang biasanya antipati, tetapi kali ini ikut proaktif. "Itu yang membuat saya kagum," ujar Sugih. Kelompok dan individu yang dimaksud adalah mereka yang jarang terlihat terlibat dalam acara-acara PPI dan kenegaraan. (Baca:Telat, WNI di Hong Kong Tak Bisa Gunakan Hak Pilih)
Namun, Sugih menegaskan PPI di Jerman tidak memihak ke salah satu pasangan calon presiden, melainkan bersikap netral. "Ini hanya berdasarkan pengamatan di lapangan," ujar Sugih. Fungsi PPI pada pemilu kali ini, Sugih mengatakan, hanya mensosialisasikan situasi politik terkini kepada pada mahasiswa.
Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri menggunakan hak suaranya pada 4-6 Juli lalu. Penghitungan hasil pemilu di luar negeri akan dilaksanakan bersamaan pada 9 Juli 2014.
ANDI RUSLI
Berita lainnya:
Pemerintah Uji Daging Celeng di Tukang Bakso
Musim Mudik, Pelni NTT Siagakan Empat Armada
Kubu Prabowo Klaim Temukan Pelanggaran Masa Tenang