TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Jafar mengungkapkan sifat politikus Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, yang berubah setelah merapat menjadi tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. “Bisa kami simpulkan bahwa dia (Fahri) sebagai tim sukses cenderung memiliki sifat antisantri, antipesantren, dan antikiai,” ujar Marwan saat dihubungi Tempo, Jumat, 4 Juli 2014.
Menurut Marwan, ia dan Fahri merupakan kerabat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan. “Dia juga sahabat para santri lainnya,” tuturnya. Marwan menjelaskan, selama berhubungan dengannya, Fahry selalu bersikap baik. “Memang Fahri sering kontroversial, tapi tidak pernah sampai menyinggung perasaan lawan bicara,” katanya.
Dia mengaku heran saat mengetahui Fahri mengkritik calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo, yang berencana menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri nasional. Sebab, menurut dia, rencana itu tidak akan mengurangi makna tahun baru Islam.
Selain itu, dia beranggapan hari santri nasional pun tidak akan mengganggu dan menggeser makna hari raya umat Islam lainnya. “Apa salahnya?” kata Marwan.
Dia meminta Fahri segera meminta maaf kepada publik lantaran telah mengatakan hal yang tidak layak kepada seorang calon presiden. “Jangan sampai menyinggunglah. Saya khawatir akan ada benturan di mana-mana,” ujar Marwan.
Sebelumnya, pada 27 Juni 2014 sekitar pukul 10.40 WIB, Fahri melalui akun Twitter-nya, @fahrihamzah, bercuit, "Jokowi janji 1 Muharram hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" Kicauan itu menanggapi janji Jokowi atas tuntutan santri di Pondok Pesantren Babussalam, Banjarejo, Malang, Jawa Timur, yang ingin menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri nasional.
Fahri mengatakan tak bermaksud mengejek Jokowi secara personal. “Bukan kepada individu, tapi janji yang dibuatnya,” ujarnya. Menurut dia, ucapan "sinting" adalah istilah slang atau ucapan informal anak muda zaman sekarang. “Bukan menghina, tapi mengkritisi janji-janji Jokowi."
PERSIANA GALIH
Berita Terpopuler:
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa
Cerita Tiga Komedian Dukung Jokowi-JK Lewat Lagu