TEMPO.CO, Jember - Sejumlah kiai, pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor, dan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Jember membakar ratusan lembar tabloid Obor Rakyat, Selasa, 17 Juni 2014.
Aksi itu dilakukan di halaman Pondok Pesantren Nurul Islam, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari. Mereka mengaku kesal karena tabloid itu masih beredar di sejumlah pesantren di Jember.
"Karena media seperti ini membodohi dan mengadu domba rakyat bawah,"ujar KH Muhyidin Abdusshomad, Selasa, 17 Juni 2014. (Baca: Pemuda Ansor Berburu Pengedar Tabloid Obor Rakyat)
Ayub Junaidi, Ketua GP Ansor Jember, menambahkan, tabloid yang dibakar itu ditemukan di 15 pesantren di Jember dalam sepekan terakhir. Setiap pesantren, kata dia, menerima tabloid Obor Rakyat berjumlah 20-50 eksemplar. (Baca: PDIP Lamongan Bakar Puluhan Tabloid Obor Rakyat)
"Kami kecewa, aparat kepolisian dan Bawaslu lambat mengusut kasus ini," kata Ayub.
Meski kini berhasil mencegah beredarnya Obor Rakyat ke masyarakat luas, kata Ayub, tim Ansor, Banser, dan sukarelawan Jokowi-Jusuf Kalla di Jember belum menemukan para pengedar tabloid tersebut. "Kami akan terus cari. Begitu tertangkap, langsung serahkan polisi," katanya. (Baca: Bagir Manan Sebut Obor Rakyat Produk Haram Pers)
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Lain
Ditilang, Pelajar Ini Pamer Atribut Polisi Palsu
Avanza Indonesia Rambah 44 Negara
Olga Dikabarkan Mengidap Kanker Stadium 4