Sudjiatmi, kata Luhut, tak habis pikir dengan para penyebar isu SARA atas Jokowi ini. Sebab, selama ini Sudjiatmi membesarkan, dan mendidik Jokowi dengan mengadopsi nilai-nilai dari agama Islam, kepercayaan yang dianutnya.
"Atau karena kami ini orang kampung sehingga sampai disudutkan seperti itu?" ujar Luhut menirukan Sudjiatmi. (Baca:Kampanye Hitam Jokowi Ayah Ibu Saya Orang Ndeso)
Lain lagi dialog SARA antara tim sukses Jokowi dengan tokoh Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa yang selama ini juga menjadi juru bicara tim pemenangannya.
"Malah kalau ditarik-tarik, ternyata Jokowi masih ada hubungan sanak atau kekerabatan dengan tokoh NU, Habib Bin Yahya. Lha kok bisa dikatakan keturunan Tionghoa," kata Luhut.
Menurut Luhut, ditiupkannya isu SARA dalam pemilihan presiden kali ini pada Jokowi, menunjukkan adanya kepanikan dari pihak yang takut Jokowi menang karena popularitasnya. Namun, adanya isu SARA ini juga bisa membuat pemilu di abad modern ini terancam jadi makin tidak berkualitas. (Baca:Kampanye Hitam Jokowi Diiklankan Meninggal)
"Apakah nanti jangan-jangan untuk membuktikan keagamaan Jokowi dan Prabowo kita perlu buat lomba pengajian antara mereka berdua, bahwa yang terbaik mengajinya maka itu yang dinyatakan lolos?" ujar Luhut.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler:
Pria Australia Klaim Tiduri Ratusan Gadis di Bali
Baca Eksepsi Hari Ini, Anas Janji Serang SBY
Dinikahi Putri Jepang, Pria Biasa Ini Pendeta
Pelecehan Seksual, JIS Kecewa Dua Gurunya Diungkap
Ponsel Pintar Xiaomi Meluncur Agustus di Indonesia