TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro membantah adanya dugaan sejumlah jenderal TNI yang berpihak pada calon presiden tertentu. Menurut dia, sentilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukan hanya ditujukan untuk TNI, melainkan kepada seluruh aparatur pemerintah. "Ya, aparat pemerintah daerah, Polri, serta jajarannya yang lebih luas," kata Purnomo seusai menyaksikan Latihan Gabungan TNI di Situbondo, Jawa Timur, Rabu, 4 Juni 2014.
Menurut Purnomo Yusgiantoro, setelah mengingatkan TNI/Polri supaya netral dalam pilpres, Presiden SBY juga menyentil para menteri dalam rapat kerja kabinet yang berlangsung hari ini. "Menteri pun, ya, harus netral," katanya.
Sentilan Presiden SBY itu, kata Purnomo, merupakan hal wajar sebagai kepala pemerintahan. Sebab, mulai hari ini, tahapan pilpres telah memasuki masa kampanye. Purnomo juga meminta para capres supaya tidak menarik TNI terlibat dalam aksi dukung-mendukung.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan pernyataan Presiden SBY yang meminta TNI/Polri supaya netral seharusnya tidak perlu didiskusikan kembali. "Harus dilaksanakan," katanya.
TNI yang profesional, kata Moeldoko, sejatinya tidak memikirkan hal di luar tanggung jawabnya untuk bertempur. Meski begitu, TNI siap untuk membantu keamanan pelaksanaan pilpres. "Seluruh kekuatan akan kami kerahkan," ujarnya.
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Panglima Tertinggi (Pangti) TNI-Polri mengumpulkan sekitar 282 perwira tinggi di jajaran TNI-Polri. Pertemuan itu untuk menegaskan supaya TNI/Polri tetap netral dalam pilpres 2014.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler:
Rekening Dana Kampanye Jokowi Hanya Tiga
SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk
10 Langkah Menjaga Ginjal Tetap Sehat
PKB Bangkalan Bantah Dukung Prabowo