TEMPO.CO , Jakarta-Marzuki Alie, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai Ketua DPR RI, merapat ke kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Saat ditemui di DPR, Rabu 28 Mei 2014, ia menegaskan bahwa keputusannya tidak mewakili kepentingan partai.
Marzuki menyampaikan enam pertimbangan dalam mengambil keputusan. Pertama, ia berkata," ada satu pihak yang mengajak." Kedua, ia mengutip pernyataan Prabowo yang mengagumi kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan akan melanjutkan beberapa program SBY.
Marzuki menganggap bahwa pasangan Prabowo-Hatta dapat meneruskan platform perjuangan Demokrat. Ketiga, Marzuki mengatakan, "Hatta sangat loyal kepada SBY." Dia mengaku sering berkoordinasi dengan Hatta dalam rangka mengamankan agenda kerja SBY di DPR.
Alasan Keempat, kata Marzuki, Hatta yang merupakan menteri koordinator bidang perekonomian dianggap paling mengerti program SBY dibandingkan pasangan Jokowi-Kalla. Kelima, ia berkata, "Ada etika yang harus dijunjung, dulu Hatta memperjuangkan SBY-Boediono sebagai presiden dan wakil presiden." Ia menganggap bahwa ini saatnya memberi kontribusi untuk memenangkan Prabowo-Hatta, "dalam kompetisi," ujarnya. Keenam, "kami sama-sama orang Sumatera Selatan," ujar Marzuki.
Marzuki juga mengatakan tidak akan membawa gerbong partai. Ia menganggap keputusan merapat ke kubu Prabowo sah-sah saja karena dalam keputusan Rapimnas, para kader tidak dianjurkan untuk absen dalam pemilihan. Pesan dari pimpinan partai, Marzuki berkata, adalah para kader harus mengamati pesan dari kedua pasangan calon dan memilih yang sesuai dengan platform Demokrat.
Dalam rapat pimpinan nasional partai Demokrat, 18 Mei 2014, sikap politik para kader Demokrat menginginkan partai itu bersikap netral. Bersikap netral yang dimaksud adalah dengan tidak bergabung dalam koalisi kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Namun demikian, Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, mengatakan bahwa sikap tersebut bukan sikap politik partai. Marzuki menyampaikan bahwa pada tanggal 1 Juni, Demokrat akan menentukan sikap politik partai yang jelas dalam pilpres 9 Juli mendatang.
Marzuki mengatakan bahwa meskipun sikap Demokrat pada 1 Juni mendatang berbeda dengan sikap politiknya saat ini, tidak akan menjadi masalah. Ia berkali-kali menyampaikan bahwa keputusan untuk bergabung dengan kubu Prabowo adalah keputusan yang cerdas dan rasional. "Tidak ada guna mendukung pasangan yang jelas-jelas akan kalah." Ia optimis dapat mempengaruhi enam persen suara pendukung Marzuki untuk memilih pasangan Prabowo-Hatta pada pilpres mendatang.
DINI PRAMITA
Berita lain:
Kalla Gunakan Jenderal Rekening Gendut Dekati Mega
Grup MNC Dituding Blokir Pemberitaan Suryadharma
Nikah Gratis Mulai Juni 2014
Tersangka, Suryadharma Jadi Calon Menteri Prabowo
Kasus Haji, Anggito Curhat ke Syafii Maarif
Pertahankan Tersangka Korupsi, Prabowo Dikritik