TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku selalu berpegang teguh pada apa yang telah dia dapatkan di dunia militer, meski kini dirinya sudah hampir 16 tahun keluar dari dunia itu. Prabowo berhenti dari dunia militer dalam posisi sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan pangkat letnan jenderal.
"Formalnya keluar, tapi jiwanya tidak keluar," kata Prabowo saat bertemu para purnawirawan TNI dan Polri di Club House Golf, Jagorawi, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 21 Mei 2014. (Baca: Jika Terpilih, Prabowo Boleh Masuk Amerika Serikat)
Menurut dia, kalangan militer telah digembleng untuk memiliki rasa cinta Tanah Air yang tinggi. "Kami rela mempertaruhkan jiwa dan raga kami tanpa pamrih," kata Prabowo. "Kami diajarkan nilai rame ing gawe, sepi ing pamrih," eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini menambahkan.
Prabowo mengatakan, berdasarkan sejarah bangsa-bangsa di dunia, hanya sedikit negara di mana tentara berkuasa, tapi secara sukarela mau mundur dari kekuasaan. "Mungkin hanya di Indonesia," ujar Prabowo. Dia pun memuji seniornya di militer, yang pernah menjadi Menteri Penerangan, Yunus Yosfiah.
"Yunus Yosfiah, Menteri Penerangan RI yang membawa kebebasan pers. Yunus Yosfiah ini seorang jenderal TNI," kata Prabowo. Menurut Prabowo, militer mendukung reformasi dan demokratisasi di Indonesia. (Baca juga: Ada Spanduk Lawan 'Prahara' di Kantor DPP NasDem)
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri
Kecewa pada PKB, Mahfud: Selesai Tugas di Partai
ITB Tak Otomatis Terima Siswa Bernilai UN Tinggi