TEMPO.CO, Surabaya - Gerakan Prabowo-Radjasa untuk Republik Indonesia (PRRI) dideklarasikan di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Grahadi, Jumat, 25 April 2014. "Ini untuk mendukung dan mendorong Prabowo berpasangan dengan Hatta Radjasa," kata inisiator PRRI, Musfiroh S. Badrie, kepada Tempo di sela-sela deklarasi.
Menurut Musfiroh, gerakan ini inisiatif beberapa orang di luar struktur Partai Amanat Nasional (PAN) ataupun Gerindra. Pendeklarasian gerakan ini juga direncanakan di seluruh Indonesia.
Meski PAN belum menetapkan mitra koalisi, tapi PRRI akan terus mendeklarasikan dan menyampaikan usulnya kepada PAN dan Gerindra. "Ini aspirasi dari kami sebagai akar rumput partai," kata istri mantan Duta Besar RI untuk Swiss, Djoko Susilo.
Salah satu peserta deklarasi yang juga calon legislator DPR, Rijfa Hadita, sangat mendukung gerakan itu. Ia berharap Prabowo-Hatta menjadi pasangan presiden dan wakil presiden. (Baca: Gerindra Sebut Abraham Samad Tak Menolak Jadi Cawapres Prabowo)
Pendukung lainnya, Mia Susanty, mengatakan Hatta adalah ahli ekonomi yang dapat menyelesaikan masalah perekonomian Indonesia. Hatta juga dinilainya sebagai figur yang dapat membantu dan melengkapi sosok Prabowo yang terkenal tegas dalam mengambil keputusan. "Hatta itu ekonom yang mumpumi mendampingi Prabowo sebagai capres."
Acara itu dihadiri sekitar 70 simpatisan muda serta para caleg PAN dan Gerindra. Lalu lintas sekitar Grahadi sempat macet. Beberapa orang berorasi dan lainnya membagikan selebaran berisi visi dan misi Prabowo-Hatta.
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler:
KPK Geledah Rumah Petinggi HP
Kebakaran Pasar Senen, 33 Unit Damkar Diturunkan
Ahok Sewot Lagi Soal Bus Hibah