TEMPO.CO, Jakarta - Peserta konvensi Partai Demokrat Marzuki Alie mengusulkan ajang untuk menjaring calon presiden itu dihentikan. Marzuki bahkan meminta Majelis Tinggi Demokrat segera mengambil alih proses konvensi. Dahlan Iskan, juga peserta konvensi, menyebut konvensi sudah tidak relevan saat Demokrat hanya mendapat sekitar 9-10 persen versi hitung cepat dalam pemilu legislatif 9 April lalu.
Bagaimana sikap peserta lainnya? Peserta konvensi Ali Masykur Musa menilai proses konvensi sudah cukup, terutama terkait adu gagasan semua peserta. "Karena publik sudah mengetahui semua konsep para peserta," kata Ali saat dihubungi, Jumat, 11 April 2014. (Baca: Marzuki Alie Usul Konvensi Demokrat Dihentikan).
Ali berharap paling tidak akhir bulan ini komite konvensi atau Majelis Tinggi Demokrat sudah mengumumkan pemenang konvensi ke publik. Namun, alih-alih mengumumkan satu pemenang, kata Ali, lebih baik yang diumumkan lima besar sekaligus dari sebelas peserta.
Strategi itu, kata Ali, lebih cocok dengan kondisi Demokrat yang tak bisa mengajukan calon presidennya sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain. Dengan mengumumkan lima nama, kata anggota Badan Pemeriksa Keuangan itu, Demokrat lebih leluasa menjajaki koalisi ke partai-partai lain. (baca juga: Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan)
"Nanti di antara lima nama itu, partai koalisi termasuk Demokrat tinggal memilih satu. Sebagai calon presiden atau wakil presiden," katanya.
Namun, Ali menyerahkan kelanjutan konvensi sepenuhnya ke Komite Konvensi dan Majelis Tinggi Demokrat. Ali berharap Demokrat kini harus segera proaktif menjalin koalisi antarpartai jika melihat konfigurasi hasil hitung cepat yang menempatkan Demokrat berada di peringkat empat dengan 9-10 persen suara. (Baca: Hanya Dapat 9 Persen, Konvensi Demokrat Melempem)
KHAIRUL ANAM
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | MH370 | Pesawat Kepresidenan | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik