TEMPO.CO, Semarang - Peredaran uang di Jawa Tengah meningkat Rp 1 triliun menjelang pemilihan umum (pemilu) anggota legislatif yang diselenggarakan pada 9 April mendatang. Dalam tiga bulan terakhir, Bank Indonesia perwakilan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan uang Rp 8,2 triliun. Jumlah ini meningkat 13,9 persen dibanding jumlah pada periode yang sama pada 2013 yang sebesar Rp 7,2 triliun.
Kepala Bank Indonesia perwakilan Jateng dan DIY, Sutikno, mengatakan aliran dana yang masuk ke Bank Indonesia juga melonjak. "Naik 7,25 persen dari Rp 11,1 triliun menjadi Rp 19,3 triliun," katanya di Semarang, Kamis, 3 April 2014. (Lihat: Jelang Pemilu Peredaran Uang Meningkat Rp 100 Triliun).
Selain mencatat peredaran uang, Bank Indonesia membeberkan uang yang ditukarkan masyarakat sejak Januari hingga Maret 2014 mencapai Rp 252 miliar. Jumlah ini meningkat 64 persen ketimbang jumlah pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 89 miliar. "Tren penukaran uang pecahan kecil 10 ribu dan 20 ribu."
Sutikno mengatakan mengencangnya perputaran uang disebabkan oleh geliat aktivitas ekonomi menjelang pemilu. Misalnya, pembayaran ongkos kampanye calon legislator untuk pembuatan atribut seperti kaus, banner, spanduk, dan biaya iklan di media. "Semua transaksi tunai," ujarnya.
Derasnya aliran uang juga mengerek pertumbuhan ekonomi. Menurut Kepala Divisi Akses Keuangan UMKM dan Komunikasi Bank Indonesia Wilayah V, Hesti Candra Sari, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah naik hingga 0,1 persen.
Namun Bank Indonesia juga menemukan bahwa momentum pemilu dimanfaatkan untuk mengedarkan uang palsu. Dari catatan Bank Indonesia, uang palsu yang terdeteksi sebanyak 5.728 lembar bilyet. "Pecahannya 100 ribu dan 50 ribu," katanya. Jumlah itu dinilai kecil ketimbang jumlah pada periode yang sama tahun 2013. Penurunan peredaran uang palsu sebanyak 4 persen. (Baca: BI Ingatkan Peredaran Uang Palsu Jelang Pemilu).
EDI FAISOL
Berita Terpopuler
Sering Marah-marah, Berapa Tensi Ahok?
Nyaris Separuh Pemilih Inginkan Jokowi Presiden
Jokowi: Tak Dikawal pun Saya Merasa Aman
Keluarga Berlusconi Jual Sahamnya di AC Milan