TEMPO.CO , Jakarta: Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S. Bakry mengatakan, berdasarkan hasil survei, pemilihan umum 2014 rawan terjadi politik uang. Mayoritas publik mengaku bersedia menerima pemberian uang dari para calon legislator atau partai politik menjelang pelaksanaan pemilu legislatif 9 April 2014 nanti.
"Sebanyak 69,1 persen mengaku bersedia menerima pemberian uang dari caleg atau partai, meskipun dengan alasan atau dalih yang berbeda-beda," kata Umar dalam siaran persnya pada Selasa, 26 Maret 2014.
Padahal pada pemilu 2009, survei LSN mengenai politik uang menunjukkan masih kurang dari 40 persen publik yang bersedia menerima pemberian uang dari caleg atau partai. Dari 1.230 responden di 34 provinsi se-Indonesia, kata Umar, hanya 30,9 persen responden yang dengan tegas akan menolak pemberian uang dari caleg atau partai manapun. Besarnya persentase responden yang bersedia menerima pemberian uang dari caleg atau partai merupakan indikator nyata bahwa potensi politik uang dalam pemilu 2014 sangat tinggi. Sikap mayoritas publik merupakan potensi bagi mudahnya terjadi politik uang sebagai instrumen untuk mendulang suara. (Baca: Kampanye Caleg, Politik Uang Mulai Terendus)
Sebanyak 41,5 persen responden memang menyatakan, meskipun bersedia menerima uang, tapi tidak akan mempengaruhi pilihannya. "Namun dengan sikap seperti ini, sama saja mereka sudah membuka pintu lebar-lebar berkembangnya money politics (politik uang)," katanya.
Menurut analisa LSN, sikap permisif masyarakat terhadap politik uang merupakan produk dari politik transaksional yang marak dilakukan oleh para caleg dan calon kepala daerah sejak berlakunya era pemilihan langsung. Mengingat dengan meraih 5 atau 10 ribu suara saja pada umumnya sudah bisa mendapat kursi DPRD membuat para caleg memilih jalan pintas melalui politik transaksional dalam mencari dukungan, kata Umar.
Bahkan tidak jarang para caleg sama sekali tidak memanfaatkan masa kampanye untuk merebut hati masyarakat. Mereka baru bergerak pada detik-detik terakhir menjelang pencoblosan sambil membagi-bagikan uang kepada calon pemilih. (Baca: Dahlan: Politik Tidak Seperti Bisnis)
Survei ini dilaksanakan pada 5-15 Maret 2014 di Ambang batas kesalahan (margin of error) survei ini sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.
APRILIANI GITA FITRIA
Terpopuler:
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370