TEMPO.CO, Bandung - Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, Ali Masykur Musa, menyayangkan pernyataan salah satu petinggi partai bahwa pemenang konvensi belum tentu otomatis menjadi calon presiden yang akan diusung Partai Demokrat. "Saya sebagai peserta konvensi menyayangkan pernyataan petinggi partai yang seakan-akan mengatakan belum tentu peserta konvensi ini yang akan diusung jadi capres atau cawapres," katanya di Bandung, Senin, 24 Februari 2014.
Menurut dia, hingga saat ini, kepastian itu belum pernah dibicarakan. Namun dia mengeluhkan pernyataan yang dinilai merusak pengertian proses konvensi yang tengah dijalaninya. "Hari-hari ini kan tidak kurang setiap minggu kami harus jalan, roadshow. Tapi kalau tidak ada kepastian, tidak otomatis bahwa peserta konvensi akan diusung menjadi calon presiden atau wakil presiden. Apa artinya konvensi ini?"
Ia pun meminta Partai Demokrat dan panitia konvensi menjelaskan soal itu. "Saya meminta dengan hormat, ada kepastian dari partai maupun dari komite terhadap eksistensi komite itu sendiri," kata Ali.
Ali juga mengusulkan agar pemenang konvensi diumumkan sebelum proses pemilu legislatif berlangsung. "Idealnya calon presiden itu mempunyai hubungan dengan elektabilitas partai. Sebaiknya calon presiden Partai Demokrat diumumkan sebelum pileg."
Tujuannya, agar ada kepastian fungsi dan makna konvensi serta mempunyai resonansi resiprokal terhadap peningkatan elektabilitas partai. "Bahwa Partai Demokrat nanti harus berkoalisi. Itu urusan negosiasi dan lobi tingkat tinggi setelah pileg," kata anggota BPK RI yang ditemui wartawan setelah menjadi pembicara pada kuliah umum di Universitas Parahyangan itu.
Meski tak ada kepastian atas proses konvensi, Ali Masykur memilih berprasangka baik. "Sejauh ini, saya khusnudzon, dijalani saja. Saya ingin lihat kepastiannya bagaimana," ujarnya.
AHMAD FIKRI
Terpopuler
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Pulau Misterius Mendadak Muncul di Laut Bekasi
Twitter Ridwan Kamil Dibanjiri Protes Jam Malam
Persebaya Akan Tarungi Timnas U-19
Kasus Risma Hantam PDIP, Bukan Jokowi