TEMPO.CO, Banyuwangi - Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie, optimistis elektabilitas Partai Demokrat bisa naik meski pemilihan anggota legislatif tinggal dua bulan lagi.
Menurut dia, terpuruknya popularitas Partai Demokrat disebabkan oleh serangan berbagai pihak. "Saya yakin Tuhan punya kekuatan. Tidak mungkin penzaliman itu dibiarkan," kata Marzuki setelah memberi kuliah kuliah umum di Universitas PGRI Banyuwangi, Rabu, 12 Februari 2014.
Pada 2 Februari 2014, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan Pemilu 2014 akan ditandai dengan berakhirnya kekuasaan Partai Demokrat. Setelah memperoleh 21 persen suara pada Pemilu 2009, Partai Demokrat hanya meraih 4,7 persen suara menurut hasil survei teranyar LSI.
Bahkan, menurut LSI, jika elektabilitas Demokrat terus menurun sampai pemilu 9 April nanti, partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono ini terancam tak akan lolos ke Senayan. Sebab, ambang batas parlemen adalah 3,5 persen suara nasional.
Marzuki Alie, yang juga menjabat Ketua DPR RI, mengatakan partainya saat ini tengah gencar bersosialisasi kepada masyarakat. Menurut dia, sosialisasi itu berupa penjernihan informasi tentang kinerja pemerintah RI yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pemerintahan SBY, dia mengklaim, memiliki banyak kelebihan menyangkut dunia pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Dalam dunia kesehatan, misalnya, pemerintah memberikan program Jaminan Kesehatan Nasional yang berlaku sejak 1 Januari 2014.
Dia meminta masyarakat tidak hanya mencaci kepemimpinan SBY sebab setiap pemimpin pasti memiliki kekurangannya masing-masing. "Pak SBY itu sudah berbuat banyak, tapi masih dicaci maki juga," katanya saat memberi kuliah umum.
Marzuki Alie, yang juga peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, melakukan safari politiknya di Banyuwangi, Jawa Timur, pada Rabu, 12 Februari. Sebelum memberi kuliah umum, Marzuki bertemu dengan seluruh kepala desa setempat untuk mensosialisasikan Undang-Undang Desa.
IKA NINGTYAS
Terpopuler
Hary Tanoe: Masa Jaya Jokowi Sudah Lewat
Ahok: Kalau Mau Kurang Ajar, Sini Saya Ajarin
Bus Berkarat, Jokowi Copot Kepala Perhubungan
Ahok: Teorinya Angkot Akan Mati