TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Mabruri, menilai langkah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang mengusut dugaan pelanggaran dalam pantun calon wakil presiden Muhaimin Iskandar sebagai ancaman. Dia menyebutkan pantun sudah menjadi hal biasa di ranah publik terutama di tengah para pejabat.
"Itu salah satu dalam tanda petik, ancaman, ya. Kan pantun ini jadi satu hal biasa di ranah public speaking para pejabat," kata Ahmad saat dihubungi Tempo melalui sambungan telepon, Senin, 20 November 2023.
Ahmad menilai pantun yang diutarakan Cak Imin, panggilan Muhaimin, hanya sekadar guyon. Dia menjelaskan bahwa hal serupa dilakukan calon wakil presiden pasangan nomor tiga, Mahfud Md. Dia mengatakan dalam pantun Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu pun berisi ajakan memilih pasangannya.
Ahmad melihat pantun hanya sebagai hiburan yang disampaikan secara spontan. Kegembiraan yang diisi dengan pantun karena para capres-cawapres itu baru saja memperoleh nomor urut. Dia mengatakan pantun menjadi salah satu bentuk kebudayaan lisan orang Indonesia.
"Pantun ini kan serius, tapi enggak serius," ujar dia.
Ahmad menyatakan tidak melihat pantun tersebut sebagai pelanggaran. Ajakan Cak Imin, kata dia, sekadar ekspresi bahagia. Sebagai suatu sosialisasi setelah memperoleh nomor urut.
"Kecuali sudah serius pasang spanduk. Itu kan dibikin spontan aja. Kan kita enggak tahu mau dapat nomor berapa," ucap Ahmad.
Muhaimin dan Mahfud dilaporkan ke Bawaslu
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md dilaporkan seseorang bernama Rahmansyah yang mengatasnamakan Advokat Pengawal Demokrasi (APD)
ke Bawaslu RI. Rahmansyah mempersoalkan pantun yang mereka lontarkan usai pengundian nomor urut pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja pun menyatakan akan memproses laporan tersebut. Dia menyatakan Bawaslu memproses laporan itu karena berisi ajakan ajakan memilih salah satu pasangan calon meskipun masa kampanye belum juga dimulai.
"Bukan pantunnya, ajakannya," kata Rahmat, di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, pada Senin, 20 November 2023.
Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md melantunkan pantun dalam akhir pidatonya saat pengundian nomor urut pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 14 November lalu. Muhaimin saat itu melontarkan pantun, "Ke Mamuju, jangan lupa pakai sepatu. Kalau ingin maju, pilih nomor satu."
Sementara Mahfud Md melontarkan pantun, "Hukum yang tegak harapan kita,
sejahtera merata idaman bersama. Ganjar-Mahfud pilihan kita, gotong-royong pilih nomor 3."
Muhaimin Iskandar adalah calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan. Keduanya diusung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara Mahfud Md merupakan pasangan dari Ganjar Pranowo yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Perindo.
