Ganjar melihat berbagai lapisan masyarakat gelisah atas dinamika politik yang terjadi belakangan ini. Dia mengajak masyarakat untuk mengawal pelaksanaan demokrasi.
"Bapak, Ibu, diam itu bukan pilihan. Dan bicara, ungkapkan dan laporkan praktik tidak baik yang akan mencederai demokrasi," ujar Ganjar.
Sebelumnya, isu kecurangan di Pilpres 2024 mencuat lantaran keikutsertaan anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Gibran maju sebagai cawapres Prabowo dianggap mendapatkan karpet merah dari sang paman, Anwar Usman.
Kala itu, Anwar menjabat Ketua MK dan mengabulkan putusan perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 di Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan MK itu membolehkan orang yang berusia di bawah 40 tahun untuk ikut Pilpres selama pernah terpilih dalam Pemilu sebagai kepala daerah.
Anwar diketahui telah dicopot dari jabatannya sebagai Ketua MK. Majelis Kehormatan MK memutus Anwar telah melakukan pelanggaran kode etik berat dalam putusan perkara MK tersebut.
Meski pencalonan Gibran dinilai melalui proses yang melanggar kode etik di MK, namun KPU tetap meloloskan nama Wali Kota Solo itu sebagai cawapres Prabowo.
Sementara itu, Jokowi telah membantah ada intervensi dalam Pemilu. Menurutnya, Pemilu di Indonesia sangat sulit untuk diintervensi.
"Sekali lagi ini Pemilu yang sangat besar, yang sangat demokratis, banyak yang menyampaikan bahwa Pemilu kita ini gampang diintervensi. Diintervensi dari mana?" ujar Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggara Pemilu di Jakarta, Rabu, 8 November 2023.
Pilihan Editor: Ganjar Singgung Drama Politik, Sekjen Gerindra: Yang Disampaikan Baik