TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO ikut menanggapi polemik ekspor pasir laut. Menurut dia, kebijakan Presiden Jokowi mengizinkan ekspor pasir laut tak perlu menjadi masalah.
OSO berpandangan begitu, karena mengeklaim sendiri banyak daerah yang menginginkan penggalian pasir sungai dan lautnya dikeruk. "Tahu enggak pasir laut itu, semua daerah menginginkan penggalian pasir-pasir di sungai, di laut yang kandas. Semua menginginkan itu jadi bukan hanya daerah Kepri (Kepulauan Riau) saja," katanya Kamis, 1 Juni 2023.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang beserta kadernya memberikan keterangan pada media saat pendaftaran caleg 2024, di kantor KPU, Menteng, Jakarta, Rabu, 10 Mei 2023. Partai Hanura mendaftarkan 580 orang bakal calon anggota DPR dari 84 daerah pemilihan untuk mengikuti Pemilu 2024 mendatang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
OSO orang kedua yang memimpin Hanura setelah Wiranto meninggalkan jabatan Ketua Umum. Oesman Sapta Odang sudah dua kali menjabat sebagai Ketua Umum Hanura. Ia kembali terpilih sebagai Ketua Umum Hanura 2019-2024. OSO terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) Hanura III, Rabu,18 Desember 2019. Jabatan pertama dia sebagai ketua umum dimulai sejak 21 Desember 2016. Setelah jabatan berakhir ia masih berlanjut mempimpin untuk periode selanjutnya.
Wiranto membentuk Hanura
Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura didirikan oleh Wiranto. Ia Jenderal Purnawirawan yang berlatar belakang Panglima ABRI atau Panglima TNI. Karier militernya dijalani semasa Orde Baru kepemimpinan Soeharto.
Di pemerintahan, ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Keamanan (1998–1999) Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (1999–2000). Pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi periode pertama, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (2016–2019).
Setelah memasuki masa pensiun militer, Wiranto menjajaki dunia politik. Ia berkolaborasi dengan sejumlah tokoh untuk mendirikan Partai Hanura. Proses pendirian partai ini dimulai melalui pertemuan yang berlangsung di Jakarta pada 13 November hingga 14 November 2006.
Bos MNC dan rombongan partai gagal
Semasa perjalanan politik partai ini pernah mendapat tambahan kekuatan dari pengusaha media. Pada 17 Februari 2013, bergabungnya bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. Bekas politikus Nasdem itu dianggap mampu untuk membangun citra Partai Hanura lewat kekuatan media yang dimilikinya.
Pada 10 Maret 2013, Hanura ketambahan banyak anggota baru. Sepuluh partai gagal verifikasi administrasi masuk dalam kendaraan politik bentukan Wiranto itu.
Adapun keseluruhan partai politik atau parpol gagal itu, Partai Kedaulatan, Partai Republika Nusantara (RepublikaN), Partai Nasional Republik (Nasrep), Partai Indonesia Sejahtera (PIS), Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Kongres, Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), dan Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI).
Riwayat struktur Hanura
Secara struktural, Partai Hanura dibagi menjadi beberapa struktur seperti Dewan Pembina Partai Hanura, Dewan Penasihat Partai Hanura, Dewan Kehormatan Partai Hanura, dan Dewan Pimpinan Pusat. Struktur itu berdasarkan AD/ART yang disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.AH.1.1.01 Tahun 2018 tentang Restrukturisasi, Reposisi, dan Revitalisasi Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat Masa Bakti 2015-2020.
Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto didampingi Berliana Kartakusumah sebagai Sekretaris. Dewan Penasihat Partai Hanura diketuai oleh Subagyo H.S dengan Potsdam Hutasoit selaku Sekretaris. Ketua sekaligus merangkap Anggota Dewan Kehormatan Partai Hanura dijabat Marwan Faris. Sekretaris merangkap anggota dijabat Muhamad Fahmi.
Oesman Sapta Odang menjabat sebagai Ketua Umum dengan Gede Pasek Suardika, Benny Pasaribu, Saleh Husin, dan Jus Usman Sumanegara selaku Wakil Ketua Umum. Tugas Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum dibantu oleh Ketua Bidang berdasarkan keahlian profesional masing-masing.
TIM TEMPO | PARTAI HANURA | KPU | SITUS WEB DPD HANURA BANTEN
Pilihan Editor: Perjalanan Hanura: Bentukan Wiranto hingga Bergabungnya 10 Partai Politik Gagal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.