TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku sempat mendapatkan tawaran untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Anies Baswedan. Mahfud menolak tawaran tersebut karena tak ingin Koalisi Perubahan yang mendukung Anies bubar.
Mahfud menyatakan tawaran itu datang dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu pada April 2023. PKS merupakan anggota Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai NasDem.
Menurut Mahfud, dirinya saat ini tengah menjaga demokrasi dan menepis tuduhan pemerintah berupaya menjegal pencapresan Anies Baswedan. Melalui penolakan jadi cawapres tersebut, Mahfud menganggap dirinya telah menjaga demokrasi karena Anies tetap bisa maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Nanti kalau saya diajak ke situ (cawapres Anies) malah saya merusak demokrasi. Kalau (saya masuk), yang satu keluar karena Anda ajak saya, kan rusak," ujar Mahfud di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 5 Juni 2023.
Mahfud Md menyadari dirinya merupakan orang luar. Dia menyatakan PKS, Partai Demokrat, dan Partai NasDem memiliki kader terbaik untuk menjadi Cawapres. Jika dirinya yang merupakan orang luar tiba-tiba masuk menjadi cawapres Anies, dikhawatirkan Koalisi Perubahan justru bubar.
Bagi tugas dengan Denny Indrayana
Mahfud mengaku dirinya telah membagi tugas dengan Denny Indrayana, lawyer kubu Anies Baswedan. Tugas tersebut, kata Mahfud, untuk memastikan pencapresan Anies tidak gagal. Denny pun pernah menyampaikan pesan Mahfud tersebut ke publik.
"Memang iya, karena dia kan selalu menuduh pemerintah itu mau menjegal Anies, menuduh juga ada upaya menggagalkan pemilu, memperpanjang, menunda pemilu. Kalau gitu bagi tugas, kamu saya tugaskan jaga Anies agar demokrasi hidup dan tidak lagi menuduh pemerintah," kata Mahfud.
Kepada Denny, Mahfud berpesan agar Anies melawan jika ada gangguan dari oknum di pemerintahan terhadap pencapresannya. Sementara dirinya bertugas dari dalam pemrintahan agar pemilu berjalan sesuai jadwalnya.
"Saya yang jaga agar pemilunya jadi, bagi tugas gitu. Dan saya beri tugas itu bukan hanya kepada Denny, kepada Presiden PKS Pak Syaikhu waktu ke rumah," kata Mahfud.
Anies sudah kantongi nama Cawapres
Ketua DPP Partai NasDem, WIlly Aditya, menyatakan telah mengantongi satu nama Cawapres yang akan mendampingi Anies pada Pilpres 2024. Dia menyatakan tim 8, tim yang dibentuk Koalisi Perubahan dan Anies, telah menyelesaikan pembicaraan soal Cawapres.
Meskipun demikian, Willy yang juga termasuk ke dalam anggota tim 8 tak mau menyebutkan siapa sosok Cawapres tersebut. Dia menyatakan Anies akan secara langsung mengumumkannya.
"Mas Anies akan mengumumkan itu ke publik, deadline waktu yang sudah kita siapkan di tim 8 itu paling lambat deklarasinya 16 Juli 2023," kata dia, Jumat, 2 Juni 2023.
Sejumlah nama sempat mencuat menjadi Cawapres Anies Baswedan. Mereka diantaranya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan; Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.