Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peserta Pemilu 2024: PKB Nomor Urut 01, Tak Bisa Lepas dari Peran Gus Dur

image-gnews
Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB Abdurrahman Wahid memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan di Jakarta, (18/01). Gus Dur menyatakn sambil mununggu hasil penghitungan suara definitif dari Pemilu 2009 sejumlah daerah diperkenankan adanya koalisi lo
Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB Abdurrahman Wahid memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan di Jakarta, (18/01). Gus Dur menyatakn sambil mununggu hasil penghitungan suara definitif dari Pemilu 2009 sejumlah daerah diperkenankan adanya koalisi lo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Medio Desember 2022 lalu Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI telah menetapkan 17 partai politik alias parpol yang lolos tahapan verifikasi faktual dan jadi peserta Pemilu 2024. Salah satunya adalah Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB dengan nomor urut 1.

“Menetapkan 17 parpol yang memenuhi syarat sebagai peserta pemilu, anggota dewan perwakilan rakyat, dan anggota dewan perwakilan rakyat daerah tahun 2024,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari melalui keterangan tertulis pada Rabu, 14 Desember 2022.

Profil Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB

Melansir laman pkb.id, berdirinya PKB tak lepas dari lahirnya era Reformasi usai Presiden Soeharto mundur pada 21 Mei 1998. Sehari setelah peristiwa bersejarah tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU mulai kebanjiran usulan dari masyarakat Nahdliyin, sebutan untuk warga NU, di seluruh pelosok Tanah Air. Salah satunya terkait pembentukan parpol berbasis NU. Tujuannya untuk mewadahi aspirasi politik warga Nahdliyin.

Bahkan tak sedikit yang mengusulkan nama parpolnya. Tercatat ada 39 nama yang diusulkan. Nama-nama tersebut di antaranya Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa. Selain nama, lambang parpol serta visi dan misi parpol juga diusulkan. Pun termasuk nama-nama pengurusnya.

Dalam menyikapi usulan yang masuk dari warga Nahdliyin, PBNU menanggapinya secara hati-hati. Usulan-usulan tersebut tak langsung diterima begitu saja. Pasalnya, berdasarkan Muktamar NU ke-27 di Situbondo ditetapkan bahwa secara organisatoris NU tidak terkait dengan partai politik mana pun. Organisasi Islam ini juga mendeklarasikan diri tidak melakukan kegiatan politik praktis.

Sikap yang ditunjukkan PBNU ternyata tak meredakan keinginan warga NU untuk mendirikan parpol. Bahkan tak sedikit dari kalangan NU di berbagai daerah yang tak sabar langsung menyatakan berdirinya parpol tersebut. Di antaranya adalah Partai Bintang Sembilan di Purwokerto dan Partai Kebangkitan Umat atau Perkanu di Cirebon. Menanggapi hal ini, PBNU lantas mengadakan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU pada 3 Juni 1998.

Forum tersebut menghasilkan keputusan membentuk Tim Lima yang diberi tugas memenuhi aspirasi warga NU. Tim Lima tersebut diketuai olehRais Suriyah atau Kordinator Harian PBNU Ma’ruf Amin, dengan anggota, M Dawam Anwar, Said Aqil Siroj, M Rozy Munir, dan Ahmad Bagdja. Pada 20 Juni 1998, PBNU memberi Surat Tugas kepada Tim Lima untuk memperkuat kedudukan.

Selain itu, untuk membantu Tim Lima dalam menginventarisasi dan merangkum usulan pembentukan parpol baru, dibentuklah Tim Asistensi. Tim ini juga ditugaskan membantu warga NU dalam melahirkan parpol baru yang dapat mewadahi aspirasi politik. Ketuanya Arifin Djunaedi, dengan anggota Muhyiddin Arubusman, M. Fachri Thaha Ma`ruf, Abdul Aziz, Andi Muarli Sunrawa, M. Nasihin Hasan, Lukman Saifuddin, Amin Said Husni, dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Untuk mendefinisikan dan mengelaborasikan tugasnya masing-masing, pada 22 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan rapat. Lalu, guna menyusun rancangan awal pembentukan parpol, pada 26 sampai 28 Juni 1998 kedua tim kemudian mengadakan konsinyering di Villa La Citra Cipanas. Pertemuan ini menghasilkan lima rancangan, yaitu Pokok-pokok Pikiran NU Mengenai Reformasi Politik, Mabda’ Siyasi, Hubungan Partai Politik dengan NU, AD/ART, dan Naskah Deklarasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang juga pembesar NU prihatin dengan munculnya fenomena kelompok Nahdliyin yang ingin mendirikan partai politik berbasis Nahdlatul Ulama. Menurutnya hal ini terkesan mengaitkan agama dan politik partai. Namun pertengahan akhir Juni 1998, sikapnya mengendur. Gus Dur bersedia menginisiasi kelahiran parpol berbasis ahlussunah wal jamaah.

Kesediaan Gus Dur didukung deklarator lainnya, yaitu Munasir Ali, Ilyas Ruchiyat, A. Mustofa Bisri serta A. Muchith Muzadi. Melalui hasil musyawarah Tim Asistensi Lajnah, Tim Lajnah, Tim NU, Tim Asistensi NU, Perwakilan Wilayah, para tokoh pesantren, dan tokoh masyarakat, dibentuklah parpol tersebut dengan nama Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB. Deklarasinya pun dilaksanakan di Jakarta pada 29 Rabiul Awal 1419 H atau 23 Juli 1998.

Ketokohan dan kepemimpinan Gus Dur terbukti ampuh mendongkrak suara PKB pada Pemilu 1999. Pesta demokrasi perdana yang diikuti Partai anak kandung NU ini sukses besar. Mereka meraup 13.336.982 suara atau 12,61 persen, setara 51 kursi di DPR RI. Gus Dur kemudian ditunjuk koalisi poros tengah sebagai calon presiden. Melalui proses pemungutan suara pada Sidang Umum MPR, dia terpilih menjadi Presiden RI dan Megawati Soekarnoputri sebagai wakilnya.

Pada Pemilu 2004, PKB kembali masuk dalam lingkaran lima besar. Partai berlambang bola dunia dan sembilan bintang ini berada di peringkat ketiga dengan raihan 12.002.885 suara atau 10,61 persen dan mendapat 52 kursi DPR RI. Sayangnya, pada Pemilu 2009, perolehan suara PKB melorot tajam. Partai Hijau ini, sebutan PKB, hanya meraih 5.146.302 suara atau 4,95 persen dan mendapat 28 kursi DPR.

Pada 2008 sempat terjadi perseteruan internal antara Cak Imin dengan pihak Gus Dur. Konflik tersebut menyebabkan PKB jatuh ke tangan Cak Imin. Meski sempat jeblok pada Pemilu 2009, pada Pemilu berikutnya, 2014, perolehan suara PKB kembali meroket. Dengan pencapaian 11.292.151 suara atau 9,04 persen, setara 47 kursi di DPR RI. Sebagai partai dengan basis nasionalis religius, PKB berhasil mengantarkan 85 pasangan calon kepala daerah dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu.

Pada Pemilu Umum Presiden atau Pilpres 2019, PKB tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama dengan PDIP, Partai Golkar, Partai NasDem, PPP, Partai Hanura, PSI, Partai Perindo, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan dan Partai Bulan Bintang. Koalisi tersebut mengusung Joko Widodo atau Jokowi dan Ma’ruf Amin sebagai Capres dan Cawapres. Musim Pilpres 2024 mendatang, PKB berkoalisi dengan Gerindra.

Pilihan Editor: PKB Nyatakan Usung Prabowo sebagai Capres 2024

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasto Tanggapi Usulan Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP setelah Pemilu 2024

7 jam lalu

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membeberkan hasil pertemuan empat partai politik pendukung bacapres Ganjar Prabowo di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Jakarta Pusat, Senin, 2 September 2023. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Hasto Tanggapi Usulan Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP setelah Pemilu 2024

Hasto menanggapi usulan Guntur Soekarnoputra untuk menjadikan Jokowi sebagai Ketua Umum PDIP dan Megawati sebagai Dewan Pembina PDIP setelah Pilpres 2024.


Survei Indikator: PDIP Masih Dominan Jelang Pemilu 2024, Pengaruh Ketokohan Jokowi

10 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo saat berpidato dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional IV/2023 PDIP di JiExpo Kemayoran, diikuti dari Youtube PDIP Jakarta, Jumat, 29 September 2023. ANTARA/Andi Firdaus
Survei Indikator: PDIP Masih Dominan Jelang Pemilu 2024, Pengaruh Ketokohan Jokowi

Jokowi memberi pengaruh pada suara PDIP menjelang Pemilu 2024


Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

11 jam lalu

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai mengisi acara Idea Fest 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu, 30 September 2023. TEMPO/Bagus Pribadi
Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal


Anies dan Cak Imin Kunjungi Pesantren di Sumenep, Minta Restu dan Dukungan

15 jam lalu

Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menyambangi Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kali ini, Anies dan Cak Imin berkunjung ke Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Jumat 29 September 2023. Foto Istimewa
Anies dan Cak Imin Kunjungi Pesantren di Sumenep, Minta Restu dan Dukungan

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berkunjung ke Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, untuk meminta restu dan dukungan


Anies Baswedan Peringatkan Anak Muda untuk Tidak Golput

16 jam lalu

Bakal calon presiden Anies Baswedan melakukan safari politik di Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat 29 September 2023. Safari politik pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Timur tersebut untuk bersilaturahmi ke sejumlah pondok pesantren di Sumenep dan Jombang serta bertemu dengan para kyai dan ibu nyai. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Anies Baswedan Peringatkan Anak Muda untuk Tidak Golput

Bakal capres Anies Baswedan mengatakan anak muda jangan mengambil jalur golongan putih (Golput) atau tidak menentukan pilihan pada Pemilu 2024.


Polri Gandeng Ulama untuk Mendorong Damainya Pemilu 2024, Ustad Das'ad Latif Siap Safari Dakwah

18 jam lalu

Wakil kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Inspektur Jenderal Polisi Asep Edi Suheri saat bertemu dengan Ustad Das'ad Latif (Dok. Polri)
Polri Gandeng Ulama untuk Mendorong Damainya Pemilu 2024, Ustad Das'ad Latif Siap Safari Dakwah

Menuju Pemilu 2024, sejumlah ulama akan membantu Polri dalam operasi Nusantara Cooling System untukmeredam isu negatif di masyarakat.


Pengamat Nilai Anies Tidak Bisa Lepas dari Rizieq Shihab

22 jam lalu

Bakal calon presiden Anies Baswedan menjadi saksi saat ijab kabul pernikahan anak Rizieq Sihab atau biasa dipanggil Habib Rizieq, Syarifah Fairuz Syihab dan Sayyid Muhammad Bagie Alathas, Rabu malam, 27 September 2023. Pasangan bacapres dan bacawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Gus Imin) ikut menghadiri pernikahan putri Rizieq Sihab. Foto Istimewa
Pengamat Nilai Anies Tidak Bisa Lepas dari Rizieq Shihab

Anies menjadi saksi pernikahan anak Rizieq Shihab. Kata pengamat, kehadiran Anies memberikan efek negatif dan positif yang seimbang di Pilpres 2024.


Ambisi Kaesang Menang Pemilu 2024, PKS: Semua Punya Peluang

22 jam lalu

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera hadir di hari ke-3 resepsi pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Candi Bentar Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Ahad, 31 Juli 2022. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Ambisi Kaesang Menang Pemilu 2024, PKS: Semua Punya Peluang

Kaesang Pangarep berambisi PSI untuk menang Pemilu 2024. Dalam kegiatan Pemilu, menurut PKS, semua selalu memiliki peluang dan memberikan kejutan.


Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Novel Baswedan: Tangani dengan Objektif dan Profesional

22 jam lalu

Mantan penyidik KPK Novel Baswedan hadir untuk menyaksikan sidang perdana dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Luhut Binsar Pandjaitan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jakarta, Senin, 3 April 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Novel Baswedan: Tangani dengan Objektif dan Profesional

Novel Baswedan menolak isu penegakan hukum dijadikan alat politik. Kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo harus ditangani dengan objektif dan profesional.


Dua Kali Survei, SMRC Temukan Elektabilitas Anies-Cak Imin di Jawa Timur di Posisi 3

1 hari lalu

Bakal calon Presiden Anies Rasyid Baswedan (kedua kanan) dan bakal calon Wakil Presiden Abdul Muhaimin Iskandar (ketiga kiri) bersama sejumlah kiai dan tokoh di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 28 September 2023. Kunjungan tersebut merupakan pertama kalinya Anies dan Cak Imin bersafari politik ke pondok pesantren sejak pertama kali mendeklarasikan diri pada 2 September lalu. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/YU
Dua Kali Survei, SMRC Temukan Elektabilitas Anies-Cak Imin di Jawa Timur di Posisi 3

SMRC kemudian mensurvei kembali setelah dua pekan pasca deklarasi Anies-Cak Imin. Survei ini dilakukan melalui telepon.