Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti UGM: Beban Kerja Tinggi Penyebab Petugas KPPS Meninggal

Reporter

Warga memakamkan jenazah Sunaryo (58) di Tempat Pemakaman Umum Rangkah, Surabaya, Rabu, 24 April 2019. Almarhum meninggal setelah bertugas menjadi Ketua Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 13 Kelurahan Kapas Madya Baru, Kecamatan Tambaksari. ANTARA/Didik Suhartono
Warga memakamkan jenazah Sunaryo (58) di Tempat Pemakaman Umum Rangkah, Surabaya, Rabu, 24 April 2019. Almarhum meninggal setelah bertugas menjadi Ketua Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 13 Kelurahan Kapas Madya Baru, Kecamatan Tambaksari. ANTARA/Didik Suhartono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan kesakitan dan kematian para petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) pada Pemilu 2019 disebabkan oleh beban kerja yang sangat tinggi. Selain beban kerja saat pemilu, TIM juga menyoroti ada beberapa petugas yang masih bekerja paruh waktu di luar perannya sebagai petugas pemilu.

Baca juga: Keluarga Petugas KPPS Meninggal Berharap Dana Santunan Segera cair

 

“Beberapa petugas TPS masih melakukan pekerjaannya seperti biasa sehingga menyebabkan beban kerjanya makin tinggi,” kata peneliti Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Riris Andono Ahmad di Jakarta, Selasa, 25/6.

Riris mengatakan beban kerja di masing-masing TPS (tempat pemungutan suara) itu diukur dari empat kegiatan utama, yakni penyiapan dan distribusi surat suara, penyiapan TPS dan pelaksanaan pemilu. Dalam temuannya, beban kerja tersebut berkisar 20 hingga 22 jam pada hari pelaksanaan pemilu. Rinciannya: 7,5 hingga 11 jam untuk mempersiapkan TPS, 8 jam hingga 48 jam untuk mempersiapkan dan mendistribusikan undangan.

Riris memaparkan terdapat sekitar 30 persen petugas TPS di DIY melaporkan adanya kejadian yang mengganggu jalannya pemilu. Sedangkan 20 persen terkait dengan administrasi yang rumit, perhitungan suara dan pengetahuan petugas terkait teknis.

Para peneliti UGM telah melakukan survei untuk mengkaji penyebab kesakitan dan kematian para petugas pemilu. Dalam survei yang menggunakan metode random sampling tersebut, UGM memilih 400 TPS dari 11.781 TPS di DIY untuk digunakan sebagai sampel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun menurut Koordinator Kajian Lintas Disiplin UGM, Abdul Gaffar temuannya itu merupakan data awal dan belum bisa dijadikan sebagai bahan rekomendasi untuk KPU maupun lembaga legislatif terkait peraturan perundang-undangan pemilu.

Berdasarkan temuan survei, penyebab atau meningkatnya risiko terjadinya kematian atau kesakitan petugas diduga karena riwayat penyakit kardiovaskular yang sudah dimiliki, beban kerja petugas yang sangat tinggi sebelum, selama, dan sesudah hari pemilihan, adanya kendala terkait bimbingan teknis (bimtek), logistik, dan kesehatan.

Sebelumnya, menurut data dari KPU RI tanggal 4 Mei 2019 menyebutkan jumlah petugas Pemilu 2019 yang meninggal sebanyak 440 orang, sedangkan petugas yang sakit 3.788 orang. Sedangkan data Kemenkes hingga 15 Mei 2019 menyebutkan terdapat 498 jiwa meninggal yang tersebar di 24 provinsi.

ANTARA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Usia KPPS di Pemilu 2024 Dibatasi 50 Tahun, Honor Naik 3 Kali Lipat

31 Mei 2022

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Usia KPPS di Pemilu 2024 Dibatasi 50 Tahun, Honor Naik 3 Kali Lipat

Di Pemilu 2024, KPU juga akan menaikkan honor KPPS menjadi tiga kali lipat, menjadi Rp1.500.000 dari yang sebelumnya Rp500.000.


Perludem: Pilkada 2020 Lancar karena Diawasi Ketat Masyarakat Sipil

12 Desember 2020

Petugas KPPS mengenakan atribut dokter di TPS 56, Mekarjaya, Depok, Jawa Barat, Rabu, 9 Desember 2020. Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan bertemakan Kesehatan tersebut bertujuan untuk menarik warga agar menggunakan hak pilihnya dan mengingatkan protokol kesehatan dimasa Pandemi COVID-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perludem: Pilkada 2020 Lancar karena Diawasi Ketat Masyarakat Sipil

Perludem menilai ada dua pihak yang patut diapresiasi atas kelancaran Pilkada 2020. Mereka ada petugas penyelengara dan pemilih.


Perludem Minta KPU Siapkan Mitigasi Antisipasi Petugas KPPS Terpapar Covid-19

12 Desember 2020

Petugas KPPS menggunakan pelindung wajah ketika bertugas saat Pilkada serentak di TPS Banjar Jeroan, Desa Anggungan, Badung, Bali, Rabu 9 Desember 2020. Foto: Johannes P. Christo
Perludem Minta KPU Siapkan Mitigasi Antisipasi Petugas KPPS Terpapar Covid-19

Perludem menilai dampak dari Pilkada 2020 baru diketahui beberapa hari usai pencoblosan. KPU diminta membuat mitigasi.


Pilkada 2020: KPU Sumbar Catat 137 Petugas KPPS Positif Covid-19

8 Desember 2020

Petugas kesehatan melakukan swab tes pada petugas KPPS Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yang punya kontak erat dengan pasien positif Covid-19 di halaman kantor Desa Lengkong, Senin, 30 November 2020. Tes swab dilakukan kepada sejumlah petugas yang hasil rapid tesnya reaktif atau memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19. TEMPO/Prima Mulia
Pilkada 2020: KPU Sumbar Catat 137 Petugas KPPS Positif Covid-19

Jelang Pilkada 2020, KPU Sumbar melakukan tes usap terhadap 6.660 petugas dan didapati 137 petugas KPPS positif Covid-19.


Komnas HAM: Petugas KPPS Meninggal Jangan Terulang di Pilkada 2020

6 Oktober 2020

Warga mengangkat jenazah Sudirdjo, seorang petugas KPPS Pemilu serentak 2019 yang meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk dimakamkan di Bekasi, Selasa, 23 April 2019. ANTARA/Risky Andrianto
Komnas HAM: Petugas KPPS Meninggal Jangan Terulang di Pilkada 2020

Komnas HAM mencatat ratusan petugas KPPS meninggal akibat kelelahan karen beban kerja yang berat.


Jubir PKS Usulkan Jaminan Sosial untuk Petugas KPPS hingga KPU

9 Juni 2020

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Jubir PKS Usulkan Jaminan Sosial untuk Petugas KPPS hingga KPU

Menurut politikus PKS Pipin, jaminan sosial penting untuk melindungi penyelenggara pemilu yang sakit dan meninggal.


Petugas KPPS Meninggal di Bekasi Terima Santunan Rp 360 Juta

12 Juli 2019

KPU RI serahkan santunan kepada ahli waris KPPS meninggal dunia di Bekasi, Jumat 12 Juli 2019. Tempo/Adi Warsono
Petugas KPPS Meninggal di Bekasi Terima Santunan Rp 360 Juta

KPU RI menyalurkan santunan Rp 360 juta bagi 10 ahli waris petugas KPPS meninggal di Bekasi.


Aksi PA 212 di MK Ditutup Doa untuk Petugas KPPS yang Meninggal

26 Juni 2019

Massa PA 212 melaksanakan salat zuhur berjamaah di sela-sela aksi di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2019. Majelis hakim konstitusi akan membacakan putusan gugatan hasil pilpres yang dilayangkan Prabowo-Sandi pada 27 Juni 2019. TEMPO/Subekti.
Aksi PA 212 di MK Ditutup Doa untuk Petugas KPPS yang Meninggal

Massa dari PA 212 akan kembali menggelar aksi besok, bertepatan dengan pembacaan putusan MK soal gugatan pilpres 2019.


Kajian UGM: Petugas KPPS Meninggal Bukan karena Diracun

26 Juni 2019

Tim Kampanye Nasional (TKN) Milenial gelar aksi tabur bunga belasungkawa untuk ratusan petugas KPPS yang meninggal dalam tugas di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Ahad, 28 April 2019. TEMPO/Andita Rahma
Kajian UGM: Petugas KPPS Meninggal Bukan karena Diracun

UGM melakukan kajian lintas displin untuk mengungkap penyebab sakit dan wafatnya petugas KPPS.


Tim Peneliti UGM: Kematian Petugas KPPS adalah Kejadian Alamiah

26 Juni 2019

Keluarga dan sahabat berdoa di makam Neneng Jamilah, 30 tahun, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 16, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Rabu 24 April 2019. Tempo/Ade Ridwan
Tim Peneliti UGM: Kematian Petugas KPPS adalah Kejadian Alamiah

Tim Peneliti UGM mengungkapkan kesakitan dan kematian para petugas KPPS adalah alamiah