TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas, mengatakan mayoritas masyarakat Indonesia menganggap pelaksanaan pemilihan umum atau Pemilu 2019 berjalan secara jujur, adil, bebas, langsung, dan rahasia. Hal ini berdasarkan temuan terbaru survei lembaganya yang dilakukan pada 20 Mei sampai 1 Juni 2019.
Baca juga: Ketua KPU: Hasil Pemilu 2019 Kemenangan Bersama
Survei melibatkan 1.220 responden namun hanya 1.078 orang yang bisa diwawancarai secara valid. Adapun margin of error penelitian ini berkisar 3,05 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
"Yang menganggap pemilu berlangsung jurdil 68 persen untuk pileg dan 69 persen untuk pilpres," katanya dalam presentasi hasil survei nasional 'Kondisi Demokrasi dan Ekonomi Politik Nasional pasca Peristiwa 21-22 Mei' di kantor SMRC, Jalan Cisadane, Jakarta, Ahad, 16 Juni 2019.
Sebaliknya, kata Sirojuddin, yang menyatakan Pemilu 2019 tidak berjalan secara jurdil mencapai 27 dan 28 persen. Sementara responden yang tidak menjawab hanya 4 dan 3 persen.
Baca juga: Netgrit: Penghitungan Pemilu 2019 oleh KPU Tak Perlu Diragukan
Menurut dia, kepercayaan publik terkait kualitas Pemilu ini tidak banyak berbeda dengan Pemilu 2009 dan 2014. Pada 2009 jumlah masyarakat yang menganggap Pemilu berjalan dengan jurdil mencapai 67 persen. Sedangkan pada Pemilu 2014 sebanyak 70,7 persen.